Kedua bola matanya berbinar menatap laki-laki jangkung berkulit putih yang sedang berjalan menujunya. Senyumnya terukir indah di wajah tampannya itu. Harus diakui malam itu ia jatuh terperangkap pesona laki-laki itu, lagi untuk kesekian kalinya.
“Mau minum?” Tawarnya.
Gadis itu membalasnya sembari mengangguk kecil, “boleh.” Ia mengambil segelas jus jeruk dari tangan laki-laki itu.
“Gak mau gabung bareng yang lain?” Tanyanya sambil melirik ke arah perkumpulan perempuan yang tengah seru bercerita. Sesekali mereka tertawa cekikan membuatnya menggeleng-gelengkan kepala.
Bagaimana aku bisa gabung bersama mereka jika ada kamu di sini.