Terjebak Nostalgia

bileikha
Chapter #2

Chapter tanpa judul #2

Jari-jari lentiknya mengusap layar tab miliknya, melihat postingan teman-temannya di sebuah aplikasi bernama ‘instagram’. Aroma kopi di minggu pagi membuatnya semakin semangat untuk bermalas-malasan.

Ia baru saja menyelesaikan tugas akhir perkuliahannya. Tubuh dan pikirannya sudah lelah dan sekarang saat yang tepat untuk beristirahat.

Jarinya terus men-scroll layar tab itu hingga berhenti di sebuah postingan milik temannya dulu.

“Reuni?” Ia mulai tersenyum membaca komentar-komentar di postingan milik Xia.

Banyak teman-temannya dulu yang menyambut positif acara itu. Bahkan teman-temannya yang sudah pergi jauh ke kota asalnya pun berinisiatif untuk ikut.

Include him. Laki-laki yang sudah ditunggu-tunggunya selama 13 tahun. Mana bisa ia menyia-nyiakan kesempatan langka ini.

Gadis berkulit putih itu segera mengambil ponsel miliknya di atas meja. Jari-jari tangannya mengetik cepat nomor Xia dengan cepat lalu menelepon gadis mungil itu.

“Halo Xia.”

“Iya Ta, kenapa?”

“Enggak, aku mau konfirmasi kalau aku mau ikut reuni.”

“Beneran?” Tanyanya antusias.

“Iya bener, uangnya bisa ditransfer aja kan?”

“Boleh boleh, ntar aku kirimin nomor rekeningnya ya. Ih seneng lah banyak yang ikutan,” ucapnya terdengar sangat bahagia di seberang sana.

“Ohya? Tadi aku juga liat sih katanya Nuri juga bakalan ikutan ya?” tanya Litta memancing. Tujuannya tentu saja bukan Nuri, melainkan teman dekat Nuri.

“Oh iya rame, bentar ya Ta. Nama kamu Athifa Laudya Shalitta N bener kan?”

“Iya bener Xia.”

“Okeh udah. Eh tadi gimana? Tanya apa tadi? Maaf yaa lagi ngedata nih.”

It’s okay hehe cuma nanya aja Nuri ikutan juga ya?” Litta mengulangnya lagi.

“Ohh iyaa ikutan juga. Hampir 95% alumni bakalan ikutan loh. Tau gak? Bahkan orang sesibuk Darpa dan Wahyu aja datang,” jawabnya.

Namun, Litta masih belum puas. Bukan itu jawaban yang diinginkannya, “Kalau si Adip ikutan juga? Kangen sama gesreknya dia hehehe.”

“Pasti ikutlah dia hahaha gak seru gak ada Adip. Eh tau gak si Edo, ingat gak?”

Litta tersenyum lebar, “iya ingat, kenapa Edo?”

“Dia bakalan datang juga, padahal dia kan bukan alumni SD kita tapi gak apa lah soalnya dia kan pernah sekolah bareng kita juga.”

Lihat selengkapnya