Jam beker pun berbunyi keras, pertanda aku harus bangun dari tidurku. Aku pun bergegas ke kamar mandi karena aku harus segera bersiap untuk berangkat ke sekolah baruku. Ya sekarang aku sudah masuk bangku SMA yang kata orang masa paling indah. Setelah mandi seperti biasa aku sarapan dulu dan berpamitan ke ibuku.
"Bu Rizky berangkat dulu ya"
"Iya, hati-hati di jalan ya, bekalnya jangan lupa di bawa"
"Iya bu"
Setelah berpamitan aku pun berjalan ke garasi untuk mengambil motor yang merupakan motor peninggalan ayahku. Ayahku sudah meninggal beberapa tahun lalu karena kecelakaan. Dan sekarang aku tinggal dengan ibuku saja karena aku anak tunggal. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ibuku bekerja sebagai tukang jahit di rumah. Dan syukur alhamdulillah pesananan jahitnya selalu ramai dan cukup untuk kebutuhan kita sehari-hari.
Motor aku keluarkan dari garasi dan aku nyalakan. Beberapa kali aku starter tetapi tidak mau menyala. Sudah berkali-kali usaha yang ku lakukan untuk menghidupkan motor sampai keringatku bercucuran membasahi dahiku.
"Sialan"
Pekikku
"Mungkin ada yang salah nih, bisa telat kalau gini"
Segera aku periksa motorku ini, maklum motor tua jadi sering mogok. Aku pun berjongkok untuk memeriksa dan aku menemukan penyebabnya ternyata kabel ke busi motorku lepas. Dan ini yang menyebakan dari tadi motor ini tidak mau menyala.
Setelah beres langsung aku starter motorku ini. Dengan sekali hentakan kaki langsung menyala.
"Begini donk, dari tadi kek langsung nyala"
Aku pun mengelap kringatku dengan telapak tangan dan menarik nafas dalam lalu berangkat menuju sekolahku yang baru.
Di jalan aku menikmati perjalan ini, karena di awal perjalanan masih lengang karena rumahku di pinggiran kota. Tetapi masalah pun muncul ketika aku memasuki kota. Ternyata jalanan macet aku pun mau tidak mau harus melaju dengan lambat dan ini sangat membosankan. Suasana sangat semrawut dan saat di perempatan terakhir sebelum sampai sekolahku tiba-tiba ada seorang cewek membuka kaca mobilnya dan menyapaku.
"Mas kamu siswa SMA karya bakti ya"
"Iya mbak, ada apa ya"
"Aku boleh nebeng ndak"
"Apa mbak, nebeng"
"Iya, nebeng ama mas, tuh jok belakang kosong kan"
"Tapi mbak"
"Udah, jalanan macet gini dari pada telat aku"
Aku pun cuma mengangguk pelan, karena jujur saja cewek ini cantik bukan main.
Ia pun turun dari mobil mewahnya dan bilang ke supirnya,
"Mang turun sini aja, dikit lagi sampai kog"
" Beneran non"
"Iya, udah mang langsung pulang saja"
"Baik non"
Pintu mobil pun di ia tutup dan langsung naik di motorku. Jujur aku gugup sekali karena sekarang ada cewek cantik lagi aku bonceng dengan motor bututku ini.
Lampu pun sudah hijau aku pun melajukan motorku dengan pelan karena aku masih gugup. Tak sepatah katapun aku ucapkan dari mulutku karena suasana hatiku campur aduk. Badanku memanas keringat dingin keluar dari tubuhku detak jantungku pun juga ikut berpacu.
Tiba-tiba ia mendekatkan wajahnya ke dekat helmku, dan itu membuatku tersentak kaget.
"Mas cepat dikit donk, nanti telat loh"
"Eh iya mbak"
"Nah gitu donk ini baru mantap"
Aku pun memacu motorku lebih cepat lagi dan akhirnya sampailah aku di depan sekolah. Namun ternyata aku sudah telat dan karena hari ini hari senin jadi upacara bendera pun sedang di laksanakan.
"Wah kita udah telat nih mas, gimana nih kalau ketahuan bisa di hukum kita,"
"Gimana ya, aku juga bingung nih mbak"