Terjebak Zona Pertemanan

Lukman Hakim
Chapter #2

Nostalgia di Kampung Kakek

Selepas memarkirkan motorku aku pun langsung ke kamar mengambil baju ganti lekas itu mandi dan seperti biasa aku bantu-bantu ibu di tempat kerjanya untuk menjahit.


"Bu maaf ya rizky tadi pulangnya telat karena antarin temanku pulang, jadi telat deh"


"Hmmmm ... Teman apa teman"


"Iya teman bu"


"Tidak mungkin, pasti kamu lagi bohong kan, pasti antarin cewekmu nih"


"Haha .. kog ibu tau aja sih"


Aku pun tertunduk malu karena ketahuan antarin seorang cewek tadi sore.


"Ibu juga pernah mudah nak jadi ibu juga pernah merasakan indahnya masa SMA itu gimana"


"Udah bu udah, ibu ada yang bisa rizky bantuin tidak, pumpung rizky belum banyak tugas nih"


"Emang kamu tidak capek apa nak, kamu kan baru pulang"


"Tidak ibuku sayang, tadi di sekolahan banyak jam kosongnya kog, karena masih hari pertama masuk"


"Hmmmm....., yaudah,.. bantu ibu nyetrika aja tuh udah banyak yang numpuk baju pesanannya belum ibu setrika, besuk mau di ambil yang punya"


"Yang ini kan bu"


"Iya betul itu, ngomong-ngomong jadi gimana tadi di sekolahan barumu nyaman kan"


"Nyaman kog bu malah sangat menyenangkan kog"


Aku pun di dalam hati membayangkan fira yang membuatku nyaman dan semangat ke sekolah. Karena baru kali ini aku merasa cepat akrab dan klop dengan seorang teman apa lagi seorang cewek. Di tambah lagi fira orangnya asyik dan periang membuat aku semakin nyaman untuk bergaul dengannya.


"Eh malah nglamun kau nih, awas hati-hati nanti bisa bolong bajunya"


"Tenang bu, rizky udah jago kog nyetrika gini mah"


Suara deru mesin jahit ibu masih menderu tanpa henti mengejar waktu untuk menyelesaikan pesanan baju pelanggan. Dan aku pun sibuk dengan menyetrika setumpuk baju yang aku sudah tidak ingat lagi berapa banyak yang sudah aku setrika.


"Bu"


"Hmmmmm..."


Lihat selengkapnya