Gerbang pintu depan pun terbuka secara otomatis maklum fira anak orang kaya jadi gerbangnya bisa membuka sendiri karena ada sensor canggihnya.
Mobil pun masuk dan perkir di depan rumah fira yang begitu terlihat megah. Di depan halaman rumah terlihat tertata rapi, rumput yang menghijau, bunga-bunga yang berwarna-warni serta pepohonan rindang juga terlihat.
Pintu mobil ia buka dan ia mulai masuk ke rumah, saat melewati ruang tengah ia di kagetkan suara yang terdengar tidak asing baginya.
"Eh udah pulang nih"
Sontak fira pun menoleh dan ia pun langsung berlari menghampiri seseorang itu. Ia memeluk ayahnya karena sudah sebulan ayahnya tidak pulang. Ia harus mengurusi bisnis barunya yang mengharuskan ia pergi ke luar negeri dalam sebulan terakhir ini.
"Ayah kapan pulang yah, fira kog tidak di kabari sih"
"Ayah sengaja tidak kabari kamu agar suprise"
"Iiihhh .... Ayah bisa aja"
"Ya udah aku mau mandi dan ganti baju dulu ya"
"Iya ayah tunggu di ruang makan ya, ada yang ayah mau sampaikan urusan penting"
"Loh ada apa yah"
"Udah nanti tau sendiri"
Akhirnya fira pun menuju ke lantai atas untuk mandi dan berganti baju.
Setelah setengah jam barulah ia terlihat berjalan turun dari atas melewati tangga. Ia mengenakan kaos oblong dan celana pendek yang menjadi ciri khasnya sedari dulu.
Ia pun bergegas berjalan menghampiri ayahnya yang sudah menunggu di meja makan.
"Ayo makan dulu, sehabis makan ayah mau bilang sesuatu soalnya"
"Iya yah, ayo makan fira udah lapar nih dari tadi sore perutku udah keroncongan .. hihi"
Mereka berdua pun akhirnya makan, seperti biasa fira mengambilkan nasi dan lauk untuk ayahnya. Mereka berdua terlihat sangat dekat karena memang fira cuma di asuh oleh ayahnya semenjak ibunya pergi dari rumah waktu ia kecil dulu.
"Alhamdulillah akhirnya kenyang juga"
Gumam ayah fira sambil menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi.
"Sini yah piring kotornya biyar aku cuci"
"Udah fira kan ada si mbok nanti biyar dia yang beresin"
"Tidak ayah simbok kasian udah kerja seharian biar dia istirahat cuma dua piring aja kog"
"Ayah tunggu di ruang tengah ya"
Fira cuma mengangguk dan berlalu membawa piring yang kotor ke dapur untuk ia cuci.
Setelah itu ia pun menyusul ayahnya ke ruang tengah karena sudah penasaran dengan apa yang mau di bicarakan ayahnya.
"Yah udah nih mau bicarain apa"