Hari ini, setelah menyelesaikan kelas Proses Stokastik yang membuat kepala pening, Gemani merasa kelelahan. Dia berhenti sejenak di depan pintu kelas, menghela napas panjang sambil merapikan tasnya. "Bar, gimana kalau kita sarapan dulu sebelum ke rumah sakit?" Gemani mencoba mengalihkan pikiran dari rasa cemas tentang hasil rontgennya.
Sambara, yang sedari tadi memperhatikan wajah Gemani yang tampak letih, mengangguk tanpa ragu. "Oke. Kamu pengen makan apa?"
"Aku lagi pengen yang praktis," jawab Gemani, terdengar membingungkan.
"Apa? Ayam geprek?"
Gemani menggeleng. "Gak bisa milih-milih sendiri."
"Prasmanan ayam Sarjana?"
Gemani mengangguk seraya tersenyum manis. "Boleh!"
Sambara tersenyum balik, senang sudah menebak dengan tepat. "Oke, siap! Aku tahu tempatnya, kita ke sana aja."
Tanpa banyak bicara, mereka keluar kampus dan naik motor menuju ayam prasmanan Sarjana. Di sepanjang perjalanan, Sambara mengendarai motor dengan tenang, sesekali melirik ke arah kaca spion untuk memastikan Gemani nyaman di belakangnya. Ia sengaja mengurangi kecepatan, memberi ruang agar Gemani bisa menikmati angin pagi dan mengosongkan pikirannya. Di beberapa momen, Sambara bergumam ringan, berusaha membuat suasana lebih santai. "Siap sarapan enak, Neng?" tanyanya sambil tersenyum di balik helm.
Gemani tersenyum kecil, merasa sedikit lebih baik. "Siap, Kapten."
Setelah sampai di warung prasmanan, mereka langsung disambut aroma sedap dari berbagai lauk yang tersaji. Sambara mengambil alih piring yang diambil Gemani. "Kamu duduk aja, biar aku yang pilih makanannya buat kamu," katanya sambil meraih piring. "Aku tahu kamu suka ayam bagian sayap, terus ambil sedikit sayur biar seimbang, bakwan jagung kesukaanmu, dan semua varian sambal," lanjutnya.
Gemani tersenyum tipis, merasa dihargai. "Kamu tahu aja, Bar."
Sambara menoleh sambil memberikan senyum menenangkan. "Tahu dong."
Gemani duduk di meja terdekat, membiarkan pandangannya mengikuti gerak-gerik Sambara yang lincah memilih makanan di depan prasmanan. Ia memperhatikan bagaimana Sambara memilih dengan teliti, seperti sedang menyusun sesuatu yang istimewa.