Dengan modal pengalaman kerja yang sudah dikantongi Raisa di NY, ia cepat beradaptasi dengan pekerjaan barunya. Selain itu, karena sudah saling kenal sebelumnya, berkomunikasi dengan Jerico yang tak lain adalah atasan barunya yang sekarang juga berjalan dengan lancar. Sering kali Ide-ide brillian dari Jerico yang dilengkapi dengan masukan dari Raisa. Dan bahkan kini mereka sering makan siang bertiga dengan Vina juga.
"Menurut kalian, dilihat dari lokasi dan kecocokan untuk tempat kita syuting iklan yang baru nanti di kota mana yang bagus antara kota Bali dengan Yogyakarta ?" Jerico mengajukan pertanyaan ditengah meeting mereka yang sebentar lagi menuju jam makan siang.
"Kalau Bali kan sudah banyak orang tahu dan juga sudah sering orang melakukan kegiatan di sana, bagaimana kita pilih kota Yogyakarta saja pak. Selain cocok dengan iklan kita yang baru, kita juga bisa mengenalkan keindahkan salah satu kota Indonesia selain Bali." Salah satu teamnya memberi komentar.
Selain Raisa, sebagian besar team yang hadir juga ikut menyetujui pernyataan tersebut. Melihat itu, Jerico akhirnya memutuskan mereka nantinya akan pergi ke Yogyakarta untuk project syuting di sana dan juga sekaligus mengakhiri meeting mereka siang itu.
"Pak Rico nggak ikut makan siang sama kita hari ini ?" Tanya Vina
"Iya. Ada hal lain yang harus dilakukannya dan.. team kami akan pergi ke Yogyakarta nanti buat syuting iklan." Jawab Raisa
"Benarkah ? kapan ? seru banget!"
"Iya seru, tapi masalahnya syutingnya kan harus dapat sunset yang bagus, nah kalau nggak dapat, kita orang tinggal di sana bisa lebih lama lagi. Aku kan nggak enak sama Hamish kalau perginya kelamaan Vin." Ujar Raisa dengan ekspresi sedih, mengaduk-adukan makanannya seolah tidak ada nafsu makan.
"..Hmm, ehem.. ngomong-ngomong nanti sepulang kerja kita ketemuan di sini lagi ya Yaya. Ada yang mau aku omongin.."
"Kenapa nggak sekarang aja Vin ?"
"..Aduh nggak sempet Yaya, ini aja aku udah mau jalan duluan, soalnya masih banyak kerjaan." dengan cepat Vina menghabiskan sisa makanannya.
"Hmm.. buat penasaran deh kamu Vin."
"Udah ya Yaya, aku duluan.. bye." Vina dengan cepat meninggalkan Raisa dengan ekspresi aneh yang membuat Raisa tambah bingung dan penasaran. Tak biasanya Vina bertingkah seperti itu, biasanya kalau ada sesuatu yang mau ia bicarakan, pasti langsung to do point tanpa ada jedah. Namun Raisa mencoba untuk tidak memikirkannya karena masih banyak hal lain yang harus segera diselesaikannya sekarang.
********
"Hai, baru pulang juga ya."