TERLANJUR MENCINTA

L.W
Chapter #8

Chapter 7

Raisa meliukan tubuhnya, matanya mengerjap pelan. Ia berusaha mengumpulkan kesadarannya, entah sudah berapa lama ia tertidur. Sinar matahari terlihat sudah menyeruak masuk melalui celah-celah horden. Tangannya meraba dan mencari handphone disisi kanan lemari mini disamping tempat tidurnya. Matanya terkesiap, reflek membuat tubuhnya beranjak bangun ketika melihat jam dari hanphonenya.

Hah! sudah pukul jam 11 siang

Dengan mandi secepat kilat, Raisa berusaha menenangkan dirinya lalu keluar dari kamar tidurnya. Matanya mencari sosok yang sedari ia bangun sudah tidak ada. Saking pulasnya tidur, ia bahkan tidak sadar jam berapa Hamish semalam kembali ke rumah. Dengan tubuh yang amat lelah, membuat Raisa langsung tetidur saat tubuhnya menyentuh kasur semalam.

"Hai, sudah bangun. Kemarilah makan dulu." Hamish menyambutnya dengan hangat.

" ... "

Dengan menyembunyikan rasa malunya, Raisa mendekati meja makan. Terlihat makanan untuk breakfast yang sudah disiapkan oleh Hamish.

"Apa kamu ingin menganti makanannya ? karena ini sudah hampir jam makan siang." Tawar Hamish.

"Oh tidak. Ini sudah cukup." jawab Raisa dengan ekspresi tidak enak hati. "Apa kamu yang membuat ini ?"

"Yup. Aku harap kamu suka." Ujar Hamish membalikan halaman koran yang dibacanya.

Mendengarnya membuat hati Raisa mencelos, seharusnya sebagai seorang istri, ia yang harus melakukannya. Tanpa sadar ia menyerigai senang ketika memakan suapan pertama makanan buatan suaminya. Ya, cinta pertama yang menjadi cinta terakhirnya -- Hamish yang sekarang sudah menjadi suaminya..

"Maaf aku bangun kesiangan-"

"It's okay." Jawab Hamish cepat. Ia menurunkan koran yang pegangnya lalu menatap Raisa. "..hm, kita memang sudah menikah. Tapi kamu tidak harus melakukan hal-hal yang tidak ingin kamu lakukan. Lagipula.. aku tahu pernikahan kita juga terlalu cepat dilakukan. Jadi kamu jangan khawatir tentang aku, pelan-pelan saja. Dan lakukan apapun yang kamu suka."

Ada perasaan senang yang membuncah didada Raisa. Entah kebaikan apa yang ia lakukan sampai ia mendapatkan seorang suami yang selain tampan, juga pengertian dan sabar. Raisa berusaha untuk mengontrol ekspresinya agar tetap tenang didepan Hamish.

"Terima kasih.. Oh ya, bagaimana dengan keadaanmu? apa sudah baikan?" Raisa mengingat kembali dengan apa yang dialami Hamish semalam.

"ya, aku baik-baik saja sekarang yaya." Jawab Hamish hati-hati. ".. semalam saat aku kembali, kamu sudah tertidur."

Ah! apa Hamish semalam benar-benar tidur disamping ku ?

Lihat selengkapnya