*****
Ariana adalah seorang gadis yang tangguh dan berdedikasi, berusia 23 tahun yang berjuang keras untuk membiayai kebutuhan hidupnya bersama ibunya.
Setiap hari, dia bekerja di sebuah cafe, namun penghasilannya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kecantikan dan keramahan Ariana seringkali menarik perhatian banyak pria di cafe tempat ia bekerja.
" Kentang goreng dan ayam crispy nya, Mas." Ucap Ariana meletakkan pesanan dua pria yang duduk di meja.
" Terima kasih , Ari."
" Ariana makin cantik aja. Sudah makan? Atau mau sekalian makan dengan kita di sini?"
" Iya, Ari. Sekali - sekali temani kita makan di sini lah. Kita kan sudah langganan di sini."
" Maaf ya, Mas. Tapi kan saya lagi kerja di sini. Kalau ikut makan dengan Mas - mas ini, yang ada saya bakal di pecat." Tolak Ariana berbisik pada mereka.
" Lau kapan dong kita bisa makan sama?"
" Nanti ya kalau saya libur." Ucap Ariana tersenyum.
" Oke. Janji ya."
" Sudah ya. Saya mau antar mau pesanan yang lain lagi. Kalau masih mau tambah, panggil saya ya." Kata Ariana meninggalkan meja mereka.
Mereka sering mencoba menggoda atau menunjukkan ketertarikan padanya. Namun, Ariana hanya menanggapi semua itu dengan senyuman hangatnya. Baginya, prioritas utama adalah kesejahteraan ibunya, dan dia belum memikirkan soal menjalin hubungan dengan siapapun sampai ibunya merasa benar-benar bahagia dan bisa hidup mapan.
Tekad dan semangat Ariana dalam menghadapi kesulitan hidup membuatnya menjadi sosok yang dihormati dan dikagumi, bukan hanya karena kecantikan luarnya, tapi juga kekuatan dan ketegaran hatinya.
" Ari, Ari. Di godain tuh sama pelanggan, malah cuek aja. Kasihan loh di anggurin. Kan ganteng tuh kayak oppa - oppa korea." Ledek Cindy menerima kertas pesanan dari Ariana.
Cindy adalah kepala masak di cafe itu. Semua pesanan yang datang akan di terima oleh Cindy. Dan keahlian tangan nya yang luar biasa hingga menciptakan makanan lezat dengan cita rasa yang luar biasa.
" Mas - mas nya genit Mbak. Ari nggak suka."
" Memang mau cari yang gimana sih?" Tanya Cindy.
" Yang gimana ya Mbak? Ya nggak gimana - gimana sih. Cukup kaya saja. Aku udah capek Mbak kerja terus. Pengen tiduran di rumah terus tapi banyak uang." Jawab Ariana mencoba menambah lelucon di antara mereka.
" Husss.... perempuan ghibah ya kalian ini. Lagian yey ya, jangan ketinggian ngayal nya. Entar jatuh sakit loh. Cowok kaya mana yang mau sama pekerja cafe tukang ngayal tinggi berharap pria tampak kayak artis korea suka sama Loe." Ejek Haikal menyahuti obrolan mereka.
" Ya elah, Mbak. Ngayal dikit nggak papa lah. Nggak bayar juga kan? Kali aja bisa jadi kenyataan. Ya nggak mbak Cin?" Jawab Ariana.