Terpaksa Menjadi Wanita Bayaran

Fitri Wardani
Chapter #4

Tragedi Pahit

Kecelakaan Melia


*


*


*


Pagi ini Ariana sengaja bangun lebih awak karena Melia yang akan berangkat dengan jemputan bus pagi hari ini. Ariana membantu Melia membereskan pakaian serta oleh - oleh yang akan di bawa.


" Ibuk sudah penuhkan isi kulkas. Jadi setiap pagi kamu harus sarapan dulu sebelum berangkat kerja. Jangan sampai ibuk pulang, kalu jadi kurus karena sering nggak sarapan ya, Ari." Pesan Melia pada Ariana.


" Iya buk, iya. Lagian ngapain sih ibuk pake belanja banyak gitu. Ari kan bisa sarapan di cafe kalau udah sampai." Bantah Ariana.


" Sarapan di cafe kamu bilang? Kapan kamu sarapan nya? Setiap hari saja kamu selalu datang terlambat terus." Tanya Melia.


" Nggak tiap hari juga kali? Buk." Jawab Ariana membela diri nya.


" Sudah, sudah. Ibuk nggak mau dengam bantahan lagi. Kamu tinggal lakukan apa yang sudah ibuk pesan kan sama kamu. Paham?"


" Siap, bos." Jawab Ariana mengangkat tangan hormat pada Melia.


" Ya sudah. Ibuk berangkat dulu ya. Kamu hati - hati di rumah ya, Ari. Jangan keluyuran kalau sudah pulang kerja. Dan satu lagi jangan kebanyakan begadang. Jaga kesehatan kamu ya."


" Iya, Buk. Ibuk juga jaga kesehatan di sana." Kata Ariana.


Ariana dan Melia pun saling berpelukan sebelum Melia berangkat. Ada sedikit kesedihan ketika Ariana harus berpisah sementara waktu dengan sang ibu. Karena memang sejak kecil kedua wanita beda generasi itu tidak pernah berpisah.


*


*


*


" Bagaimana bisa ini terjadi? Apa tidak ada orang kota yang mengontrol pembangunan nya?" Tanya Gibran saat assisten nya memberi tahu dia kalau kepala proyek kabur dengan membawa gaji pekerja bangunan.


" Ada, pak. Hanya saja dia terlalu pintar mengelabui kita sampai tidak ada yang bisa menebak kecurangan yang dia lakukan. Bahkan dia sengaja mengambil bahan baku bangunan tanpa membayar nya. Dia hanya mengatakan pemilik proyek akan membayar nya di akhir bulan. Dn sekarang beberapa pemilik toko bahan bangunan sudah menghubungi agar segera di bayar kan." Jawab Lian sang assisten.


" Apa saya bisa pakai uang perusahaan untuk membayar semua nya? " Tanya Gibran lagi.


" Tidak bisa, pak. Uang perusahaan akan di gunakan untuk pembangunan Hotel yang baru." Jawab Lian.


Lihat selengkapnya