Sementara itu, Viona yang baru saja sampai di perpustakaan setelah selesai sarapan pagi di kantin, langsung mencari keberadaan Wendy yang tertidur di sebuah tempat yang ada di sana.
"Ck, gadis itu, padahal Aku sudah bilang akan menyusul ke sini, tapi dia tidak mengabarkan di mana tempat ia duduk sekarang," gumam Viona yang sebenarnya sedikit kesal karena tak menemukan keberadaan Wendy di perpustakaan yang terbilang cukup luas itu.
Matanya terus menelisik tiap sudut ruangan, hingga akhirnya pencariannya itu terhenti ketika ia melihat sosok Wendy yang masih tertidur. Namun, ia tidak mendekat padanya karena selain Wendy, ia juga melihat sosok lain yang juga sedang berada di sana, dan itu sungguh membuatnya terkejut.
"Re ... Reynold!" Ia menggumamkan nama itu setelah ia memastikan bahwa orang yang duduk berhadapan dengan Wendy adalah pemuda dingin itu.
Mengetahui hal itu, Viona langsung bersembunyi, memutuskan untuk mengamati terlebih dahulu mengenai apa yang akan terjadi.
"Sedang apa mereka berduaan di tempat sepi seperti ini?" pikir Viona sembari mengamati kedua orang yang tak saling berinteraksi itu.
"Ini tidak terlihat seperti Bella berhasil, kan? Tidak, tidak, bahkan gadis itu belum melakukan apa-apa, lagi pula Aku sangat yakin untuk mendapat perhatian Rey tidak akan semudah itu!" sambungnya berusaha berpikir keras mengenai pemandangan yang sedang ia lihat saat ini.
"Hm ... mari kita lihat ... Bella masih tidur, dia pasti tidak menyadari keberadaan Rey di depannya, jadi dengan begitu bisa dikatakan bahwa gadis itu tidak tahu apa-apa. Sekarang yang menjadi pertanyaannya adalah sedang apa Rey di sana, dan lagi mengapa ia memandang Bella sampai seperti itu?" Ia terus berpikir keras dengan hal langka sangat mengejutkannya itu.
Ia pun melanjutkan pengawasannya. Cukup lama Vina bersembunyi di balik rak buku yang tak jauh dari tempat kedua orang itu. Ia begitu kesal. Bagaimana tidak? Sedari tadi mengawasi mereka tapi tak ada pergerakan apa-apa dari kedua orang itu. Bella masih tidur, ia masih mewajarkannya karena tahu bahwa gadis itu bergadang semalaman, tapi yang paling mengesalkan adalah Reynold yang tak melakukan apa-apa sedari tadi sehingga hal itu membuatnya sangat geretan dengan pertanyaannya yang sampai sekarang belum terjawab.
"Keh! Si Reynold itu! Harus kuakui kegigihannya, ia benar-benar tidak melakukan apa-apa selain duduk sambil memandangi seorang gadis yang tidur di hadapannya ... Sial! Aku sagat penasaran dengan apa yang dipikirkan pria lempeng itu saat ini!" Viona menggerutu di dalam hatinya karena sungguh kesal melihat adegan yang tak berganti selama beberapa menit itu.
"Ah! Akhirnya dia bergerak juga!" gumam Viona yang sungguh sangat senang akhirnya pemuda dingin itu berdiri dari tepat duduknya.
Reynold tampak pergi meninggalkan mejanya, dan tentunya karena tak ingin melewatkan apa yang dilakukan Reynold, Viona pun mengikutinya dengan sembunyi-sembunyi.
Namun, semua yang Viona lihat hanyalah aktivitas Reynold yang sedang mencari buku, lalu setelah itu membawa beberapa buku yang ia temukan itu ke tempat Wendy berada.
"Apa ini? Takada yang mencurigakan," gumam Viona yang sebenarnya sedikit kecewa sembari memandangi Reynold yang tengah membaca salah satu buku yang dibawanya.
Tak lama ia melihat Wendy akhirnya terbangun, dan tampaklah mereka berdua berbincang sejenak sebelum akhirnya Reynold pergi sembari membawa dua buku yang ia kumpulkan, dan meninggalkan dua lainnya bersama Wendy.
"Hah~ ternyata dia hanya ingin membahas tugas kelompok saja ... syukurlah, kukira hal yang aneh telah terjadi di antara mereka," gumam Viona yang begitu merasa sangat lega mengetahui kebenarannya. "Well, setidaknya sejauh ini dia sangat beruntung bisa mendapatkan nomor ponsel Reynold, Aku saja dapat nomornya ketika semester 3 karena pernah satu kelompok dengannya waktu itu ... Hm, sepertinya ini pertanda baik. Gadis itu benar-benar akan berhasil dengan rencana pendekatannya," pikir Viona yang tanpa sadar menaikkan ujung bibirnya.
"Ah! Dia mendekat!" Viona melihat pemuda itu berjalan mendekat pada rak buku tempat di mana ia bersembunyi.
Melihat kedatanganya, Viona dengan refleks langsung membalikkan badan dan bertingkah sok sibuk mencari buku di rak buku yang satunya.
"Apa yang Kau cari, hm?" Terdengar suara Reynold tepat di telinga Viona.
Tentu, Viona tersentak kaget ketika tiba-tiba saja ia mendengar suara berat pemuda itu di dekatnya. Gadis itu menoleh padanya sehingga tampaklah wajah tampan pemuda datar itu terpampang jelas di depannya, dan dengan pandangan dingin tapi penuh kecurigaan itu memandang pada dirinya seakan mendesaknya untuk menjawab pertanyaannya.
Namun Viona berusaha untuk tetap tenang sehingga ia bisa menjawab pertanyaan Reynold dengan sangat yakin. "Tentu Aku sedang mencari buku, memangnya apa lagi yang bisa kulakukan di perpustakaan, hm?"