Blurb
Rendra menatap mata Luna, "Lo tadi liat?"
Luna mengangguk kecil, "Iya aku tadi liat, lagi pula kan tempat itu lumayan deket sama toko roti tempatku kerja."
"Terus kenapa tadi lo tiba-tiba samperin gue, dan obati luka gue? Lo suka sama gue?"
"Iya," balas singkat Luna membuat Rendra terdiam sebentar, hingga akhirnya ia tertawa.
"Hahaha, lo konyol banget," ucap Rendra masih tertawa, mungkin baru kali ini ia bisa tertawa lepas, setelah kurang lebih 5 tahun ia hidup seperti vampire yang jarang tertawa.
"Lo itu masih bocil, bau kencur lagi. Udah jangan mikir aneh-aneh. Sana lo pulang, abis tuh cuci kaki terus tidur," ucap Rendra.
"Emang kalau suka sama orang harus memandang umur ya?" tanya Luna.
"Sekarang gue tanya sama lo. Apa alasan lo suka sama gue?" tanya balik Rendra.
Luna menggelengkan kepalanya, "Entah aku cuma pengen deket sama Om landak aja."
"Lo aja manggil gue Om, ntar orang lain ngira gue ini Om lo, bukan pacar lo," balas Rendra.