Terpikat Pesona Bocil

kapten
Chapter #2

Elvaro Rendra Wilson #2

5 tahun kemudian.


Mobil lamborgini hitam berhenti di area Perusahaan Wilson, yang terletak di pusat kota. Nampak kaki panjang turun dari mobil tersebut.Dengan setelan jas putih, dipadukan dengan aksesoris jam tangan, serta gaya rambut slide back, pria itu melangkah masuk ke dalam perusahaan.Paras yang tampan, serta postur tubuh yang tinggi, membuat siapa saja yang melihatnya merasa langsung jatuh hati.


"Selamat pagi, Tuan Muda Rendra" ucap para staf karyawan silih berganti sambil membungkuk hormat, saat Rendra melalui mereka.


Sementara Rendra hanya mengangguk tanpa tersenyum, dan para staf karyawan juga tidak terkejut dengan sikap atasannya itu.


"Pagi, Tuan Muda Rendra" sapa Lisa manajer keuangan, sambil membungkuk hormat.


"Hmm," Rendra hanya mengangguk sebentar, lalu melewati Lisa begitu saja."Eh, buset punya bos kaku amat," gumam Lisa menggelengkan kepala.


"Kayak baru kerja pertama kali disini, Neng" ucap seseorang yang membuat Lisa ....."Eh! David!" Lisa terkejut melihat kehadiran David, ajudan pribadi Rendra, yang tiba-tiba berada di dekatnya.


Bugh


"Aww, Lis. Sakit!" rintih David saat Lisa main memukul kasar bahunya.


"Biarin! Suruh siapa lo bikin gue kaget!" kesal Lisa menatap tajam David.


"Hahaha, iya gue minta maaf. Tapi sebagai tanda permintaan maaf gue, gimana kalau nanti malam kita ngedate?" rayu David sambil mengedipkan sebelah matanya.


"Huek! Ogah gue ngedate sama lo!" tanpa basa basi lagi, Lisa memilih pergi meninggalkan David sendirian.Sedangkan David hanya tertawa, karna sekali lagi merasa puas sudah menjahili rekan kerjanya.


"Oh iya, gue ada laporan yang harus gue kasih sama si Rendra spek muka pucet kek Vampire," David langsung berlari ke arah lift, karena ia tau jika Rendra sedang menunggu laporannya, tentang pembelian properti kawasan perumahan yang Rendra incar selama ini.


Kawasan perumahan tersebut saat ini memang menjadi incaran para pebisnis seperti Rendra. Banyak diantara mereka bergantian mendatangi real estat, untuk bekerja sama membujuk para warga untuk menjual tanah mereka.Bagi warga yang tidak tau, mereka dengan suka rela menjual tanah mereka berapapun itu. Namun bagi warga yang tau, mereka memilih bertahan karna sadar nilai properti akan semakin terus meninggi.


Tok


Tok


Tok


"Masuk!" mendengar perintah Rendra membuat David melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam.


Disana ia melihat Rendra tengah duduk di kursi kerja, sambil menatap serius ke arah laptop. Tumpukan beberapa berkas di atas meja terlihat jelas di samping kanan kiri Rendra.Sepertinya Tuan Muda Rendra cukup sibuk akhir-akhir ini, pikir David.


"Tuan Muda..." David menyapa sambil membungkuk hormat terlebih dahulu, sebelum memberikan laporannya.


"Hmm, cepat jelaskan gimana proyek pembelian properti sekarang ini!" perintah Rendra tanpa basa basi.


"Baik, Tuan Muda. Sejauh ini kita berhasil menguasai pembelian properti sebesar 90% dari seluruh area perumahan," David memberikan dokumen hasil pembelian properti kepada Rendra.


"Dan sesuai perintah, Tuan. Kami juga berhasil mempengaruhi beberapa warga, yang menjual properti mereka ke perusahaan lain. Dengan cara membeli 3 kali lipat dari yang perusahaan itu tawarkan," jelas David.


Lihat selengkapnya