Sepasang mata jernih, menangkap sebuah mobil yang berhenti tepat didepan sebuah toko bergaya vintage. Seorang wanita muda berusia dua puluh tahunan keluar dari sisi kanan mobil, disusul seorang pemuda yang keluar dari pintu sebelah kiri. Keduanya berdiri tepat di sebuah bangunan berlantai tiga, dengan senyum ceria. Tidak lama kemudian, sebuah mobil pick up yang penuh dengan berbagai barang di bagian bak, parkir tepat disebelah mobil tadi. dua orang pria keluar dari mobil pick up kemudian nampak berbincang dengan gadis dan pemuda yang sedang berdiri di depan sebuah bangunan toko.
Barang – barang di dalam mobil pick up mulai diturunkan, lalu diangkut ke dalam bangunan yang akan dijadikan sebuah butik ini. Selanjutnya, gadis dan pemuda itu nampak sibuk membersihkan ruangan dan membereskan barang – barang yang ada di dalam koper dan kardus. Mereka tidak bekerja berdua, karena satu jam kemudian datang tiga orang gadis dan dua orang pemuda membawa satu plastik besar berisi makanan. Keadaan berubah menjadi berisik, karena mereka bekerja sambil mengobrol dan tertawa, hingga malam menjelang. Mereka tidak sadar, sepasang mata yang sejak tadi terus memperhatikan kegiatan yang mereka lakukan dengan sorot mata tajam.
Sepasang mata itu terus memperhatikan wajah – wajah lelah tapi puas, lalu matanya menelusuri setiap sudut ruangan yang semula kosong dan berantakan, kini berubah menjadi penuh pakaian dengan dinding penuh walpaper bergambar bunga berwarna soft peach. Hiasan – hiasan unik dan lucu bergaya vintage tersebar di berbagai sudut ruangan, membuat toko ini menjadi semakin manis dan menarik, tidak terlewat pula berjejer manekin – manekin berpakaian stylish yang terpajang tepat di depan jendela besar yang sepenuhnya berupa kaca.
Matanya yang berwarna coklat dan bulat semakin menyorot tajam ketika seorang gadis berjalan mendekat ke arahnya dengan ekpresi takjub. Bibir tipisnya tiba – tiba terangkat. Sebuah senyum sinis tersungging. Halo, selamat datang di rumahku.