Tersadar

Meyalda Jasmine Shayna
Chapter #3

Tiga🌿

Mentari mulai menyinari, semua orang sudah mulai berlalu lalang menjalani kehidupannya masing-masing. Kali ini Samuel bangun lebih awal, karena dia akan menjemput Edo terlebih dahulu sebelum berangkat ke sekolah. Kasihan jika dia harus mengeluarkan uang yang banyak hanya untuk ongkos kendaraan umum, lebih baik dengan Samuel saja. Samuel pun bergegas menuju rumah Edo, supaya tidak terlambat.

"Edoo!!" teriak Samuel ketika sudah sampai dirumah Edo sambil menekan bel pintu.

"Ya?!!!" terdengar suara teriakan khas seorang Edo. Edo lalu membuka pintunya.

"Lo ngapain bro?" tanya Edo bingung dengan kehadiran Samuel.

"Pakai nanya ngapain lagi. Gue lagi ngasih lo tebengan ini!buruan siap-siap," gerutu Samuel.

"Santai bos!tunggu dulu aja di mobil. Gue nyusul 6 menit," ujar Edo masuk kembali ke rumahnya untuk bersiap-siap.

Persiapan Edo lebih cepat dari dugaan Samuel, Samuel terkejut Edo sudah berlari masuk ke mobil dan duduk disamping duduk pengemudi.

"Cepat amat lo," ujar Samuel.

"Ya ngapain juga lama-lama," jawab Edo sambil merapikan rambutnya yang sedikit berantakan.

"Bro, lo ada info lowongan kerja paruh waktu nggak?studio foto atau apa gitu?" tanya Samuel kepada Edo.

"Nggak tahu. Kayaknya kenalan gue punya studio foto deh, emang lo mau kerja?"

"Iya, gabut gue di rumah terus. Pengen hasilin duit," ujar Samuel sambil fokus menyetir.

"Ya ampun baru kelas 10 juga. Makanya cari cewek bro," goda Edo.

"Cewek mulu. Justru gue males sama yang namanya cewek, gue pengen kerja. Gue nggak mau masa muda gue nggak berguna."

Ucapan Samuel membuat Edo seketika membisu, ucapan Samuel memang sesuai realita. Menohok tetapi apa adanya.

"Kalau ada info, gue kabarin ya do?" sambung Samuel.

"Iya, gampang gitu doang mah!"

Keluar dari parkiran mobil sekolah, Samuel langsung diserbu oleh cewek-cewek rempong seluruh sekolah. Samuel bagaikan gula yang dikerubungi oleh semut.

"Adek ganteng banget sih!"

"Dek daftar jadi calon mantu mama kamu boleh!"

Itulah teriakan-teriakan yang terlintas di indra pendengaran Samuel. Edo berniat untuk menyelamatkan Samuel, dengan menebar pesonanya.

Lihat selengkapnya