Tibalah waktunya, pengumuman ketua ekstrakulikuler volly yang baru. Mendengar suara Stefan yang lantang, Samuel dan Chandra langsung menuju ke lapangan. Tak disangka, Nada juga masih disini menyaksikan kegiatan ini. Dia sedang melihat apa?apakah disini terdapat orang yang dia cintai?atau apa?pikiran Samuel bertarung. Tetapi Samuel berusaha menenangkan diri, kehadiran Nada disini membuatnya semangat. Meskipun sebenarnya belum saling mengenal.
"Guysss!terima kasih, sudah mau berpatisipasi dalam seleksi ini. Gue sekarang juga bakal mengumumkan siapa yang gue pilih jadi ketua tahun ini!Mohon, yang kalah jangan berkecil hati. Kebetulan belum nyari anggota ekstra juga kan, jadi yang tidak terpilih menjadi ketua akan menjadi anggota. Udah pada siap belum?!!" teriak Stefan.
"Siapp!!" jawab peserta dengam kompak dan semangat.
"Selamat!Yang terpilih menjadi ketua tahun ini adalah Samuel!dan wakilnya adalah Chandra!Keduanya dari kelas 10 broadcast. Mohon nama yang gue panggil maju kedepan. Beri tepuk tangannya!" Stefan menyuruh semua yang ada di lapangan memberikan apresiasi dengan menepuk tangan.
Samuel dan Chandra beranjak dari tempat duduknya, berjalan beriringan maju. Mereka pun berdiri di samping Stefan.
"Selamat ya kalian!semoga bisa menggantikan tugas gue dan angkatan gue dengan baik. Barangkali ada yang mau kalian sampaikan?" ujar Stefan.
"Pake acara sambutan dari gue bang?" tanya Samuel dengan polos.
"Iya dong, harus."
Samuel meraih mic yang digunakan Stefan, dan mulai berbicara.
"Assalamualaikum, teman-teman baru gue. Semoga kalian bisa percaya sama gue dan Chandra, jadi mohon kerjasamanya dengan baik. Gue berharap kita harus saling terbuka dan anggap aja ekstra ini adalah keluarga kalian!" seru Samuel begitu meyakinkan.
"Beri tepuk tangannya!" perintah Stefan. "Chandra ada yang mau disampaikan?" sambungnya.
"Gue cuma mau nambahin aja. Semoga ekstra volly bisa mengharumkan nama sekolah ini!" ujar Chandra.
"Amin!Ya semoga makin berjaya!kalian yang tidak terpilih kan tetap bisa menjadi anggota. Latihan volly, mulai minggu depan ya!setiap hari Rabu dan Kamis," ujar Stefan.
"Siap kak!!" jawab mereka semua dengan kompak.
"Oke, sekian pertemuan kali ini. Sekarang kalian boleh pulang, dan segera istirahat ya!" ucap Stefan.
Mereka semua langsung membubarkan diri masing-masing, terutama Chandra dan Samuel. Samuel bergegas menuju parkiran, karena Edo daritadi sudah menunggunya di mobil. Kasihan jika dia menunggu terlalu lama.
Ketika Samuel diumumkan menjadi ketua volly, Nada senangnya bukan main. Melihat itu, Nada kegirangan. Sampai Jessica merasa malu, Nada bisa jadi dilihat oleh semua orang.
"Yess!!Sam jadi ketua yes!" ujar Nada kegirangan.
"Nad sadar Nad!lo ngapain?" Jessica menggoyang-goyangkan lengan Nada.
"Cogan broadcast jadi ketua?" jawab Nada dengan santai.
"Lo naksir?" tanya Jessica.
"Iya deh kayaknya," mata Nada berfokus pada Samuel yang sedang memberi sambutan ke teman-temannya. Suara Samuel yang serak-serak basah, membuat jantung Nada meleleh. Suara Samuel benar-benar menenangkan.
"Hei, lo incaran cowok sekolah loh. Semua cowok yang nembak lo, semua lo tolak!Tapi sekarang tiba-tiba lo suka berondong?"
"Biarin aja napa sih, apa salahnya jatuh cinta?gue yakin dia pasti bakal suka sama gue dan dekat sama gue!" kata Nada.
"Gue aduin ke mantan lo ye?" goda Jessica.
"Awas lo Jess!"