Samuel mengantarkan Nada sampai ke rumahnya setelah makan bersama. Rumah Nada jaraknya tidak jauh dari SMK Bhakti Dharma, ada harapan dia bisa sesekali mampir. Nada turun dari mobil, lalu berdiri di kaca mobil kursi pengemudi. Samuel menurunkan kaca mobilnya.
"Thankyou udah mau nemenin," ucap Samuel.
"Sama-sama, harusnya gue yang makasih. Karena lo, gue mendadak jadi model!" ujar Nada dengan girang.
"Haha, iya. Btw, besok mau berangkat bareng sama gue?" pikiran ini terlintas saja dipikiran Samuel. Baru pertama kalinya dia mengambil keputusan, tanpa memikirkannya dengan serius. Yang ada di batin Samuel sekarang "Urusan ditolak, itu masalah belakangan!"
"Besok?" Nada terkejut.
"Iya. Nggak mau ya?"
"Emm.. boleh kok," Nada mengangguk dalam artian setuju.
"Oke. Masuk gih istirahat," suruh Samuel.
"Iya, bye!Hati-hati," Nada melambaikan tangannya.
"Bye!Sampai ketemu," Samuel melambaikan tangannya setelah itu menutup kaca mobilnya lalu segera mengemudikannya.
Nada masuk ke dalam rumahnya dengan suasana hati yang gembira, tetapi di garasi terdapat sepeda motor yang tidak dimiliki oleh keluarga Nada. Tetapi Nada tidak asing dengan motor ini, motor ini adalah milik mantannya yaitu Aldo. Pasti ini ulah mamanya yang selalu ingin Nada dan Aldo kembali bersama.
"Assalamualaikum ma," Nada mengucapkan salam ketika masuk ke rumah dengan ekspresi wajahnya yang murung. Muak melihat kehadiran Aldo disini. Di ruang tamu, mamanya sedang duduk berbincang dengan Aldo.
"Waalaikumsalam. Nada, kamu kemana aja?" tanya mamanya.
"Kerja," jawab Nada singkat lalu akan masuk ke kamarnya. Mamanya beranjak dari duduknya, menarik lengan Nada.
"Kasihan Aldo sudah nungguin kamu daritadi. Duduk," perintah mamanya.
"Ogah!" tolak Nada.
"Nada!kamu mulai bandel ya!"
Nada mendengus kesal, mamanya selalu memaksanya. Dia terpaksa duduk di samping Aldo.
"Aldo.. tante tinggal masak dulu ya?" ujar Mama Nada.
"Iya tante," jawab Aldo dengan sopan.
"Lo ngapain sih kesini?" protes Nada dengan ketus. Mamanya sudah menghilang dari pandangan.
"Disuruh sama mama lo lah," jawab Aldo santai.
"Kenapa lo mau?"