Setelah mengantarkan Edo dan Nada pulang, Samuel akhirnya pulang ke rumah. Samuel Anthonyputra sedang melihat adiknya yaitu Stefy yang sedang duduk di taman belakang rumahnya, dia sedang asik dengan laptop, minuman dan cemilan. Dia seakan tidak peduli dengan sekitarnya.
Samuel tersenyum melihatnya, dia merasa senang adiknya tumbuh dengan baik. Sebagai kakak yang sayang adik, Samuel menghampirinya dan duduk disamping Stefy.
"Kak Samuel.. udah pulang," Stefy menoleh ke arah Samuel dan menyapanya dengan antusias.
"Iya. Lo lagi ngapain?" tanya Samuel basa-basi. Melihat layar laptop, memeriksa apa yang sedang ditonton oleh adiknya.
"Ini kak, aku dapat tugas fotografi. Tapi aku nggak bisa.. makanya lihat tutorial deh," jawab Stefy.
"Hei," Samuel mencubit pipi Stefy yang menggemaskan.
"Apa kak?" ekspresi Stefy sangat datar.
"Lo lupa?kakak lo anak smk jurusan broadcasting?" ujar Samuel sambil menatap Stefy.
"Eh iya beneran gue lupa. Ajarin dong bang," Stefy menyodorkan kamera yang dimilikinya.
"Pasti dong. Apa sih yang nggak buat adik gue yang satu ini?yuk berdiri," Samuel meraih kamera yang disodorkan Stefy. Lalu dia menarik lengan Stefy agar beranjak dari tempat duduknya.
"Gimana bang, mulai darimana?" tanya Stefy dengan antusias. Ingin sekali mendapatkan ilmu dari kakaknya.
"Oke. Belajar angle kamera ya?"
"Iya kak," Stefy mengangguk.
"Yang pertama, high angle. Pengambilan gambarnya itu pada sudut tinggi. Nih kakak kasih contoh," Samuel memulai aksi potret memotret. Setelah itu Samuel menunjukkan hasilnya kepada Stefy.
"Parah!keren!sini sini Stefy mau nyoba," Stefy meraih kamera yang dipegang Samuel. Samuel pun mengawasi Stefy. Tiba-tiba, telfon Samuel berdering. Ternyata itu adalah Nada yang ingin meminta fotonya saat di studio Mosen waktu itu.
"Stefy," panggil Samuel.
"Iya apa kak?" Stefy melihat ke arah Samuel.
"Gue boleh pinjam laptopnya?ini gue lupa ada kerjaan yang belum gue kirim," Samuel meminta izin.
"Boleh aja sih. Tapi Stef gimana nih foto-fotonya?" tanya Stefy dengan polosnya.
"Oh iya, belajar sendiri dulu ya. Nanti gue koreksi, nih gue pinjamin buku catatan gue," Samuel mengeluarkan buku catatannya dari tas lalu menyodorkannya ke arah Stefy.
"Thankyou.. kakak gantengku," Stefy mencubit pipi Samuel gemas.
"Hm ya sama-sama," jawab Samuel. Dia sudah fokus menatap layar laptop. Bukannya segera mengopy paste, Samuel malah asyik memandangi wajah Nada yang membuat dirinya senyum-senyum sendiri. Tentu saja Stefy jadi penasaran, apa yang membuat kakaknya jadi sebahagia ini? Stefy mendekati Samuel dan meliriknya.
"Ya ampun kak. Cakep bener," Stefy iseng menggoda Samuel.
"Astaghfirullah Ya Allah," Samuel kagetnya setengah mati.