Samuel bisa dikatakan sebagai murid teladan, dia patut dicontoh oleh teman-teman sekolahnya. Kenapa dia bisa dikatakan sebagai murid teladan?karena dia selalu jadi most wanted disekolahnya, selain parasnya yang tampan dia juga pintar dalam beberapa aspek. Contohnya bermain bola volly, ahli dalam fotografi, public speaking. Sehingga dia ketika mengikuti kompetisi duta sekolah, dia memenangkan juara 1. Namanya kini semakin dikenal di kalangan kakak kelasnya. Tentu saja membuat Nada bangga, walaupun mereka hanya berteman.
Hari ini adalah acara puncak duta sekolah, ini saatnya merayakan bersama-sama. Samuel hanya duduk di belakang panggung sambil bermain handphone, lalu ada yang mengambil handphonenya begitu saja. Dan ternyata itu adalah Nada.
"Semua orang lagi ngerayain lo jadi duta sekolah. Tapi yang diselamatin malah diem bae!" ledek Nada lalu duduk di samping Samuel.
"Gue nggak suka tempat rame," jawab Samuel singkat. "Lo kok ada disini?" sambung Samuel.
"Dari awal lo lomba nih event sampai sekarang gue disini terus kali!" ujar Nada sambil tertawa tipis.
"Lah?ngapain?" Samuel bingung.
"Menurut lo?" Nada menggoda Samuel, mengajaknya tebak-tebakan.
"Lihat gue?" jawab Samuel ragu-ragu. Rasanya seperti terlalu percaya diri.
"Ternyata lo bisa GR juga ya?wkwk. Gue disini terus ya karena jadi photographer lah Sam," kata Nada. Tapi selain itu, memang sebenarnya Nada ingin memberi support kepada Samuel.
"Oh gitu. Baguslah," Samuel mengangguk.
Tiba-tiba Nada teringat soal dia harus berangkat ke Yogyakarta untuk modelling, sebentar lagi dia harus berangkat. Samuel juga demikian.
"Samuel, soal yang ada event di Yogya gue udah bilang Kak Irfan. Katanya lo boleh ikutan," ujar Nada.
"Beneran?okelah kalau gitu. Hari apa kita berangkat?" tanya Samuel.
"Kamis," jawab Nada.
"Oke. Besok izin ke kepala sekolah ya?sama gue?" kata Samuel.
"Siap pak bos."
****************************************
Malam harinya, Samuel mampir ke rumah Edo untuk numpang Wifi. Karena WiFi dirumah Samuel sendiri sedang error, kebetulan keadaannya darurat dengan terpaksa Samuel pun bertamu ke rumah Edo.
"Do, gue pinjam printer lo juga ya?" ujar Samuel yang fokus mengetik di meja belajar Edo.
"Iya serah lo lah Sam. Sibuk banget, buat apaan sih?" tanya Edo penasaran.
"Ini gue upload tugas sekalian bikin proposal," jawab Samuel.
"Ihh numpang Wifi ya lu?bukannya rumah lo ada WiFi?" goda Edo.