Tersadar

Meyalda Jasmine Shayna
Chapter #14

Empat Belas🌿

H-1 sebelum berangkat Yogyakarta, Samuel dan Nada mendapat surat edaran dari kepala sekolah. Sangat mengejutkan, ternyata mereka boleh pulang lebih awal. Akhirnya mereka pun pulang bersama untuk mempersiapkan apa saja yang harus dibawa ke Yogyakarta, dan yang paling penting mereka akan ke studio foto agar mendapat bimbingan Kak Irfan terlebih dahulu.

"Oke sudah terkumpul semua!kelas model dan photographer!Seperti yang sudah kalian sudah ketahui, besok pagi jam 5 kita akan berangkat ke Yogyakarta. Sebenarnya ini jam kerja, berhubung besok ada event kalian pasti butuh istirahat. Sekarang kalian boleh pulang, istirahat dan siapin semua yang dibutuhkan!mengerti?!" Kak Irfan menjelaskan dengan suara yang lantang.

"Mengerti kak!" mereka semua menjawab dengan kompak.

Para photographer dan model sudah keluar dari ruangan, tetapi Kak Irfan mencegah Nada dan Samuel keluar terlebih dahulu. Ada hal yang penting untuk disampaikan.

"Nada!Samuel sini dulu," Irfan memanggil mereka berdua.

"Ada apa kak?" tanya Samuel.

"Duduk-duduk," Irfan mempersilahkan mereka duduk terlebih dahulu. Nada dan Samuel pun menurutinya.

"Ada apa ya kak?" Nada semakin penasaran. Sepertinya ini hal yang serius.

"Gini, kakak punya kenalan di Yogyakarta dia punya butik baju tuh. 2 hari yang lalu dia kesini dan dia katanya butuh model buat katalog baju, terus dia nggak sengaja lihat foto kalian berdua. Katanya aura visual kalian menarik banget!jadi besok kakak bakal nganter kalian kesana selesai event," Kak Irfan memberitahukan suatu kabar.

"Gue juga kak?" Samuel tidak menyangka ada seseorang yang tertarik dengan rupanya untuk dijadikan model katalog butik. Aneh sekali.

"Iya Sam!lo nggak sadar apa kalau wajah lo ganteng?" ledek Irfan.

"Enggak sih kak. Biasa aja," jawab Samuel dengan santai. Melihat ekspresi pembawaan ketika Samuel berbicara, membuat Nada tertawa gemas. Sifat Samuel yang apa adanya membuat Nada benar-benar jatuh hati.

"Yaudah. Kalian setuju ya?gampang ada bayarannya kok," ujar Kak Irfan.

"Iya kak setuju," Nada dan Samuel mengangguk.

"Siap. Kalian segera pulang ya?istirahat," Irfan mempersilahkan mereka untuk pulang.

"Oke kak. Kita pamit, Assalamualaikum," mereka berdua beranjak dari sofa.

"Waalaikumsalam."

Ketika mengemudi, Nada tiba-tiba teringat kalau koper miliknya sudah rusak. Dia berinisiatif untuk mengajak Samuel menemaninya membeli koper.

"Samuel," panggilnya.

"Apa?"

"Beli koper dulu yuk?koperku rusak nih," ujar Nada.

"Eh jangan jangan," Samuel mencegahnya. Dan dia mengarahkan mobilnya menuju rumahnya dahulu.

Lihat selengkapnya