Samuel dan Nada pulang kembali ke Jakarta membanggakan nama baik sekolah, prestasi mereka berdua diapresiasi oleh kepala sekolah yaitu Bapak Tomo. Pak Tomo sangat bangga memiliki murid aktif seperti mereka berdua.
Pagi yang cerah ini seluruh murid SMK bhakti Dharma melaksanakan kegiatan rutin setiap hari Senin yaitu upacara bendera. Semua murid pasti kurang suka dengan kegiatan ini, karena harus berpanas-paanasan dibawah sinar matahari. Pasti ingin kabur saja rasanya.
Upacara hari ini, kepala sekolah akan mengumumkan prestasi Nada dan Samuel. Wajah Pak Tomo riang sekali ketika menyampaikan amanat.
"Anak-anak yang saya sayangi. Bapak akan mengapresiasi prestasi teman kalian semua, mereka berdua adalah dari kelas 10 jurusan broadcasting dan kelas 11 multimedia 1. Ehm!Nada Fidarensa dari kelas 11 Multimedia 1 mendapatkan juara 1 lomba modelling tingkat nasional!Silahkan nama yang saya panggil maju, beri tepuk tangannya semua!" ujar Pak Tomo dengan lantang. Mendengar itu Nada keluar dari barisan lalu maju ke depan dan berdiri disamping Pak Tomo.
"Selanjutnya, Samuel Anthonyputra dari kelas 10 broadcasting mendapatkan juara 2 lomba membuat vlog tingkat nasional!Beri tepuk tangannya semua!Nama yang saya panggil silahkan maju," sambung Pak Tomo. Samuel juga demikian, mendengar itu dia langsung keluar dari barisan dan maju kedepan berdiri disamping Nada.
"Calon pasangan baru nih!!"
"Cie lomba berdua cie!!"
"Ah gue pengen jadi Nada!"
Seperti itulah teriakan rusuh yang dilontarkan penggemar Nada dan Samuel, semua murid merasa iri dengan mereka berdua. Tentu saja Aldo melihat ini terbakar api cemburu, jadi waktu kemarin Nada tidak mengangkat telfon darinya karena sedang lomba bersama Samuel.
Aldo pun mempunyai niat jahat, setelah ini dia akan menyerang Samuel secara mendadak. Dia benar-benar ingin memberi Samuel pelajaran, supaya tidak mendekati Nada. Bagi Aldo, Nada masih miliknya seorang. Benar-benar tidak ingin melepaskannya.
"Selamat atas kemenangan kalian berdua. Silahkan kalian boleh kembali ke barisan," ujar Pak Tomo setelah memberikan apresiasi kepada mereka berdua.
Samuel dan Nada lalu kembali ke barisan mereka seperti semula sambil membawa piala, semua sorot mata yang berada di barisan menuju pada mereka berdua. Mereka menjadi pusat perhatian semua orang.
"Lo keren banget sih bro," puji Edo. Dia berbaris tepat disamping Samuel.
"Yadong!gue gituloh," Samuel bergurau. Menyombongkan diri.
"Sa ae pak bambang!" ledek Edo sambil memukul lengan Samuel cukup keras.
"Upacara woi!"
***********