Rasanya penat sekali ketika berada di sekolah, tugas-tugas dari berbagai mata pelajaran berhamburan. Beberapa guru juga menyebalkan, terkadang memiliki watak yang cukup dingin sehingga ketika pembelajaran ingin tidur saja rasanya. Daritadi, Samuel selalu menatap jam yang melingkar di lengannya. Berharap bel sekolah segera berbunyi, dan dirinya bisa menghabiskan waktu dengan Nada. Itu sudah cukup untuk melepas kepenatannya.
Menunggu bel pulang membuat Samuel tidak fokus ke guru yang sedang mengajar pelajaran efektif jurusan di hadapannya. Dia hanya melamun sambil memutar-mutar pulpennya, Edo yang ada di sampingnya sedang khusyuk memerhatikan guru sampai-sampai dia tidak menghiraukan Samuel dan tidak menegurnya.
"Semuanya mengerti penjelasan saya?" tanya Bu Prametya guru pengajar simulasi digital di jurusan broadcasting, beliau sudah selesai menjelaskan semua materinya tentang kewargaan digital. Memastikan semua murid apakah paham apa yang dijelaskannya.
"Mengerti bu," jawab seisi kelas dengan kompak. Terkecuali Samuel. Bu Prametya menatap heran Samuel yang melamun di bangkunya, untuk mengagetkan Samuel Bu Prametya lalu melemparkan pulpennya di meja Samuel.
"Astaghfirullah," Samuel terkejut. Dia sudah bangun dari lamunannya, dan menatap Bu Prametya dengan malu.
"Ngapain kamu Samuel?" Bu Prametya lalu menghampiri bangku Samuel.
"Emm.. belajar bu," jawab Samuel mengada-ada. Padahal sedaritadi dirinya hanya melamun.
"Belajar apaan, oke pandangan kamu saya halangi!" Bu Prametya menghalangi Samuel agar tidak bisa melihat papan.
"Hah?ngapain bu?"
"Saya tanya tata krama menjadi kewargaan digital itu apa saja?sebut dan jelaskan," Bu Prametya menguji coba Samuel apakah dia bisa menjawabnya.
Samuel menerima soal yang diberikan Bu Prametya lalu menjawabnya tanpa melihat dari papan tulis, karena pandangannya sudah dihalangi.
"Tata Krama kewargaan digital itu T.H.I.N.K bu. T adalah Is it True?benarkah postingan anda. H adalah Is it Hurtful, apakah postingan anda menyakiti orang lain?I adalah Is it Illegal?Illegalkah postingan anda. N adalah Is it Necessary?pentingkah postingan anda. Yang terakhir K, K adalah Is it kind?santunkah postingan anda?" Samuel menjawabnya dengan lancar. Ini diluar dugaan Bu Prametya, beliau pikir Samuel tidak bisa menjawabnya karena tidak memperhatikan.
"Wah kamu kok sudah paham betul?"
"Saya sudah belajar dari rumah bu," jawab Samuel dengan lagak santainya. "Maaf ya bu, tidak mendengarkan penjelasan tadi. Saya agak tidak enak badan," sambung Samuel.
"Oh bagus-bagus, selalu ditingkatkan ya belajarnya?terus jangan ngelamun biar ingatannya tambah kuat lagi. Jangan diulangi lagi ya?" akhirnya Bu Prametya menemukan murid yang rajin. Murid yang sudah hafal betul materi sebelum dijelaskan, sangat langka sekali murid seperti ini.
"Iya bu," Samuel mengangguk. Bu Prametya lalu kembali ke depan dan menutup pembelajaran, 6 menit lagi bel pulang sekolah berbunyi.
"Oke anak-anak saya akhiri pembelajaran ini, terimakasih. Hati-hati kalian saat perjalanan pulang. Assalamualaikum," ujar Bu Prametya mencangklong tasnya lalu keluar dari kelas.
"Waalaikumsalam bu," jawab semua murid bersamaan.
Samuel merasa lega, akhirnya yang ditunggu-tunggu sudah tiba. Dia pun segera menata bukunya.
"Mau kemana bro?" tanya Edo penasaran.
"Caffe dekat sini. Ketemuan sama Nada, mau ikut?" jawab Samuel.