Seluruh anggota ekstrakulikuler jurnalistik sudah berkumpul.Samuel datang bersama Nada sambil menggenggam tangannya, sementara Edo membututi dari belakang seolah-olah menjadi pengawal Samuel dan Nada. Mereka berdua menjadi pusat perhatian, para kaum hawa iri dengan Nada yang bisa cepat mendapatkan Samuel begitu saja sehingga semenjak berita Samuel dan Nada berpacaran beredar kini kaum hawa tidak ada yang berani menggoda atau mendekati Samuel lagi.
"Nada.. lama amat ya ampun. Udah pada nungguin adik-adiknya," ujar Jessica begitu hebohnya ketika Nada baru saja datang.
"Yailah.. telat 2 menit doang. Ayo adik-adik duduk dulu," kata Nada memberi himbauan agar semuanya duduk dengan rapi dan teratur. Di ekstra ini sebenarnya, Nada menjabat sebagai ketua sehingga dia berhak untuk mengatur semuanya. Semuanya mematuhi perintah Nada, duduk dengan teratur.
"Gini.. aku ngumpulin kalian disini bukan untuk apa-apa, kita berusaha biar kalian nggak pulang malam-malam. Jadi kita mau kasih kalian tugas dirumah, untuk buat biografi tentang guru di sekolah bebas pilih siapa aja. Biografi sudah tersebar kok di website sekolah, tapi yang kita mau kalian ketik itu dan edit seperti majalah. Sampai disini faham?" Nada menjelaskan panjang lebar dan to the point.
"Paham kak!" jawab semua dengan kompak.
"Oke, terimakasih waktunya. Kalian boleh langsung pulang, hati-hati di jalan ya!" ujar Nada menutup pertemuan hari ini.
"Iya kak."
Samuel bosan jika langsung pulang ke rumah, karena mamanya sudah memberi kabar kalau mereka semua tidak ada dirumah. Dia pun berfikir untuk mengajak Nada jalan-jalan.
"Do," Samuel menyenggol lengan Edo.
"Iya apa?mau ngedate sama Nada?" Edo berusaha menebak.
"Sip. Lo pulang sendiri nggak apa ya?" tanya Samuel.
"Hemm iya nggak apa. Santai, semoga sukses!" Edo menepuk pundak Samuel memberi semangat.
"Oke. Bye!hati-hati," Samuel melambaikan tangannya.
"Yoi bro," Edo perlahan mulai menghilang dari pandangan Samuel. Lalu Samuel mendekati Nada yang sedang merapikan berkas-berkasnya.
"Nad," panggil Samuel.
"Hem?" respon Nada, dia masih sibuk menata.
"Ih, sayang!" goda Samuel.
"Stt.. gue masih geli woi. Iya apa?" Nada tertawa tipis sambil menatap Samuel. Jessica yang ada disampingnya hanya bisa melihat keuwuan ini.
"Ngedate yuk?" ajak Samuel to the point.
"Hah?sekarang?nggak kerja lo?" ujar Nada.
"Enggak, kata Kak Irfan libur. Yuk?" pinta Samuel.
"Yaudah oke oke," Nada menyetujuinya. "Jess gue duluan ya!" Nada berpamitan dengan Jessica.
"Iye iye yang udah punya pacar," goda Jessica.
"Hahaha," Nada tertawa lepas. Dia dengan cepat menggandeng tangan Samuel, setelah itu pergi ke parkiran sekolah.
Samuel mengajak Nada pergi ke restoran, namun ketika baru saja sampai di depan restoran itu Nada melihat Aldo sedang makan bersama teman-temannya. Lebih baik dia pergi ke tempat lain, daripada harus melihat Samuel disiksa oleh Aldo.
"Sam, jangan disini deh," ujar Nada sedikit resah.