Beberapa minggu telah berlalu, ditengah kepenatannya akhirnya Samuel mendapatkan hari libur. Dia pun segera mempersiapkan penerbangannya ke Indonesia. Sekarang dia sedang menata barang-barangnya yang perlu dibawa.
"Gue bantuin Sam," ujar Leo tiba-tiba memasuki kamar yang ditempati Samuel.
"Ya ampun bang. Ngerepotin," ujar Samuel.
"Repot apaan sih. Lo kan temannya adik gue," ucap Leo.
"Bang, doain gue ya. Semoga lancar mutusin Nada," Samuel menghela nafasnya.
"Haha!iya pasti lancar lah!nggak usah galau lo," ledek Leo.
"Diusahakan nggak," jawab Samuel sambil tersenyum.
********
Memakan waktu yang cukup lama, akhirnya Samuel tiba di Indonesia. Tidak mengabari keluarganya, tidak mengabari yang lainnya dan tidak mengabari Nada. Dia hanya mengabari Edo, Edo dengan rajinnya menjemput dirinya di bandara.
Samuel menatap Edo yang duduk, lalu dia menyadari akan kehadiran Samuel. Dia pun beranjak dari duduknya dan memeluk Samuel begitu erat.
"SAMMMM!!" teriaknya setelah itu melakukan tos persahabatan.
"Santai dong santai," ujar Samuel.
"Katanya Jeje dia lagi nongkrong di Janji Jiwa. Samperin sekarang?" tanya Edo.
"Lah barang gue?" Samuel mengangkat kopernya.
"Yailah rempong!kan gue bawa mobil," ledek Edo.
"Oh iya, hehe. Oke buruan," unar Samuel bersemangat.
"Oke!!!"
Tidak mengurangi waktu lama, lokasi Janji Jiwa dekat dengan bandara. Sehingga Edo dan Samuel sampai dengan cepat, mereka sudah melihat Nada dan Aldo yang sedang bermesraan sambil meminum minuman yang mereka pesan. Bersenda gurau dan berpegangan tangan.
"Do akting do," ujar Samuel sambil menatap ke arah luar.
"Apaan?" tanya Edo kebingungan. Padahal dia akan keluar dari mobil.
"Kita pakai masker, pesen minuman dulu. Terus kita duduk di dekat mereka, pertamanya pura-pura nggak kenal. Pas kita mau minum, baru kita copot masker dan noleh ke arah mereka. Paham?" Samuel menjelaskan panjang lebar.
"Oh oke paham. Yaudah yuk," ucap Edo sambil memakai masker.
"Ayo," Samuel dan Edo segera keluar dari mobil.
Mereka turun melakukan misinya, sejauh ini ketika mereka sedang memesan minuman. Nada tidak menaruh sedikit kecurigaan.