Hari ini, di halaman sekolah SMK Bhakti Dharma. Sekolah kejuruan favorit pilihan orang tua untuk anak-anaknya, terdapat keramaian. Karena, terdapat acara puncak setelah masa pengenalan lingkungan sekolah. Semua peserta didik baru, berkumpul di halaman berbentuk persegi panjang itu. Menikmati alunan musik, yang membuat semua orang bersemangat. Mereka semua sedang bersenang-senang.
Tetapi di tengah keramaian itu, ada seorang laki-laki yang benar-benar terusik. Banyak sekali kaum hawa yang memperhatikan rupanya, ya tidak heran wajahnya memang rupawan. Sepertinya, laki-laki itu memiliki darah blasteran. Laki - laki itu adalah Samuel Anthonyputra, dia tipe orang yang pendiam sehingga sedikit risih dengan namanya keramaian.
Memiliki bola mata berwarna biru langit, berambut hitam kecoklatan, bertubuh jangkung, dan memiliki mata dengan tatapan yang cukup tajam. Tatapan itu dapat melemahkan para kaum hawa.
Laki-laki itu merasa kikuk karena dia belum mengenal siapa-siapa di sekolah yang sangat bergengsi ini, laki-laki itu akhirnya berjalan menghindari kerumunan tak tentu arah hingga dia bertemu siswa laki-laki yang statusnya sama sepertinya yaitu murid tahun ajaran baru.
"Hai bro!nama lo siapa?" sapa siswa itu pada Samuel.
"Hem.. nama gue Samuel," jawab Samuel dengan ketus.
Samuel merasa kaget, karena tiba-tiba saja ada yang menyapa dirinya.
"Lo nggak ikut seru-seruan di lapangan?"
"Nggak, malas."
"Yaudah!keliling sama gue aja," ucap siswa itu begitu semangat sambil meraih tangan Samuel.
Samuel hanya pasrah, dan dia pun mengikuti siswa itu.
Saat perjalan siswa itu bicara.
"Oh,iya. Btw nama gue Edward Ibrahim Ghany, panggil aja Edo."
Respon Samuel hanya diam, mengangguk mengerti. Dia merasa sangat canggung dengan orang baru.
Setelah mereka selesai mengelilingi sekolah, tujuan terakhir mereka yaitu kantin. Mereka membeli minuman untuk melepas dahaga.
"Lo jurusan apa?" Samuel mulai membuka pembicaraan. Dia merasa tidak enak, daritadi tidak menghiraukan pembicaraan Edo.
"Gue?jurusan broadcasting," jawab Edo sambil tersenyum. Itulah ciri khasnya, selalu menebar senyumannya. Membuat dirinya tampak manis, apalagi ditambah dengan lesung pipi yang dimilikinya.
"Lo ngambil broadcast?" Samuel terkejut. Akhirnya dia menemukan teman satu jurusan lebih awal.
"Iya. Lo apa?multimedia?" Edo berusaha menebak.
"Gue juga ngambil broadcasting," ujar Samuel.
"Wah!kebetulan banget ya!kalau udah masuk kelas, sebangku yuk?" ajak Edo.
"Iya, siap."
Edo melihat sekelilingnya, para perempuan dari berbagai sudut menatap Samuel dengan girang. Tetapi, anehnya Samuel tidak tertarik dengan perempuan-perempuan yang memperhatikan dirinya.
"Sam, banyak yang merhatiin lo tuh," ledek Edo.
"Biarin aja," jawab Samuel dengan singkat.
"Lo udah pacar ya?makanya nggak ngerespon cewek?"
"Belum."