Tersurat Takdir

Firdha Ayutia
Chapter #5

(Vita) Pria dan Gitarnya

Jika indra penciumannya sudah mati, mungkin dia tidak akan bangun dan terus tidur. Iya, pagi ini dia bisa bangun tanpa teriakan Leona karena mencium suatu aroma yang lezat. Aroma bawang-bawangan yang ditumis.

Sebelum pergi ke tempat wisata, mereka harus sarapan terlebih dahulu. Dan pagi ini, Leona tengah asyik membuat nasi goreng rendang. Enggak ada daging rendangnya sih, cuma bumbunya doang! Hehehehe. Tapi ya enggak apa-apa, kan? Yang penting, kan rasanya rendang, wkwkwk.

Setelah memasak, Leona mendapati Vita yang sudah duduk di kursi dekat meja ruang tamu. Ia tak sendiri. Masih ditemani boneka beruang di pangkuannya.

“Selamat pagi cintaku, hehehe,” sapa Vita.

“Hm, pagi juga. Kamu semalam pasti begadang ya? Lihat tuh mata! Udah mirip mamanya panda,” ujar Leona sembari menghidangkan nasi goreng rendang ke atas meja.

Tidak juga menjawab, Vita hanya tertawa. Kedua bola matanya justru sedang fokus ke nasi goreng yang ada di atas meja. Tangannya pun langsung menarik salah satu piring berisi nasi goreng yang dilihatnya. Belum juga mencuci wajah, dia sudah terlebih dahulu mencuci mulutnya dengan nasi goreng. Dasar Vita!

Leona kembali merapikan jilbab berwarna merah marun yang dikenakannya pagi ini. Kemudian duduk bersama Vita dan menikmati nasi goreng bersama. Oh, tunggu! Tak lupa juga ada minuman pendamping, jus jeruk di pagi hari. Mau apalagi kalau bukan untuk melancarkan pencernaan, hehehe.

“Eh, Vit? Kamu ngerasa enggak kalau ada yang aneh dengan laki-laki di sungai Han semalam?” tanya Leona.

“Enggak tuh,” ucap Vita yang masih menyipitkan matanya, “emangnya kenapa?”

Lihat selengkapnya