Dari lantai dua tempat itu, terlihat hamparan biru membentang luas menjangkau setiap mata. Ombak-ombak berkejaran menerpa karang. Dari kejauhan, terlihat beberapa kapal-kapal nelayan. Dengan beragam warna kendaraan yang mereka tumpangi untuk menjaring ikan-ikan yang bersembunyi di balik keindahan surga biru ciptaan Tuhan.
Dan, lihatlah! Dari tempat itu juga terdapat sebuah meja bundar tepat di sudut sana! Yang di atasnya dihiasi beberapa bunga dan lilin harum nan cantik. Oh tunggu, tunggu! Ada juga seikat bunga segar di meja itu. Bunga mawar merah dengan pita berwarna merah muda yang digenggam oleh seorang pria, sesekali mata pria itu berkeliling. Entah siapa yang sedang di tunggunya.
Tak lama, datang seorang wanita berbalut jumpsuit bernuansa pink mendekati pria bersama bunganya itu. Lalu duduk bersama.
“Halo,” sapa Vita pada pria yang telah menunggunya sejak tadi.
“Maaf ya aku telat. Tahu sendiri, kan aku ke sini naik motor, bukan terbang,” tutur Vita sembari meletakkan dompetnya yang berwarna merah muda ke atas meja.
“Hahaha ... iya, enggak apa-apa kok. Ini buat kamu, Vit,” ucap pria itu lembut dengan memberikan seikat bunga mawar yang sudah dipegangnya sejak tadi ke tangan Vita.
“Oh, terima kasih,” sambut Vita diikuti senyum tersimpul di wajahnya.
Seiring diterimanya seikat bunga itu, datang beberapa pelayan yang membawa beberapa makanan dan minuman. Mereka menyajikan makanan dan minuman yang lezat. Terlihat mahal dan belum pernah dirasakan oleh Vita sebelumnya. Bagaimana tidak? Makanan yang disajikan siang ini semuanya adalah makanan Western dan beberapa dessert manis berwarna-warni yang disukai siapa saja yang melihatnya. Semuanya sudah dipesan pria itu jauh sebelum Vita datang menemuinya. So sweet!