Impian Ku sama sekali tidak palsu, misi yang selama ini Ku perjuangkan pun bukanlah misi mustahil. Aku ternyata bukanlah penikmat proses yang tidak hidup dalam hasil. Perjuangkan Ku berhasil, peluh, letih, pengorbanan, setengah mati Ku pun akhirnya berbuah pengakuan. Serasa baru saja pulang berperang dan berhasil membalaskan dendam. Bukan dendam sembarang dendam, namun ini adalah dendam postif yang telah lunas terbayarkan.
Bangga Ku terbang kali kedua ke pulau jawa tidak lagi menjadi dusta. Tidak ada lagi dusta di penerbangan kedua, ketiga ke pulau jawa. Ini benar benar kisah yang tidak main main, bahwa mereka semua yang pernah tidak menanggung transport waktu itu, yang tidak menyediakan akomodasi saat itu. Kini berbalik mengundang Ku lagi, bukan atas permintaan Ku sendiri lagi Oki. Merekalah yang berbalik mengirimi kami email permohonan untuk kehadiran kami.
Memang Tuhan, sedang asik memperhatikan setiap jerih HambaNya. JanjiNya dalam Kitab Suci masih banyak yang kita ingkari, bahkan diawal setiap perjuangan sedikit kita ragui. Namun, proses yang tidak menghianati hasil itu hanyalah milik orang orang yang yakin dan peracaya. Tuhan Maha Kaya, sama sekali tidak butuh dengan semua ibadah dan do'a do'a kita. Dia hanya ingin lalai melihat kita berjuang dan bekerja, sampai waktunya tiba. Tuhan pun membayar lunas semuanya.
Hampir meledak jantungku, kala pertama kali Ku menerima email undangan masuk dari universitas di jawa. Dan itu ternyata adalah Universitas dan Perguruan Tinggi yang dulu pernah kami datangi dengan sisa semangat sendiri. Hampir gila kala itu Aku menahan malu, karena semua pertunjukan seminar kala itu, murni atas permintaan Ku. Akulah yang minta dilihat, minta didengarkan, minta diakui sebagai motivator.
Sampai akhirnya mata mereka telah melihat, telinga mereka pun telah mendengar. Dan mereka pun kini mengakui bahwa Aku layak dipanggil motivator. Karena dalam perihal surat undangan itu bertuliskan " Kepada Yth, Motivator Nasional Azza Aprisaufa ". Kelihatan lucu, dan sedikit norak saat Aku menuliskan cerita ini, tapi semua orang Ku pandang perlu tahu. Bahwa inilah perjalanan teman, keinginan yang Ku capai dengan kemampuan. Aku bukanlah se ekor katak yang ingin ke bulan, Aku sangat sadar diri. Untuk itulah sebabnya sejak awal perjuangan Ku selalu menyesuaikan keinginan Ku dengan kemampuan Ku.