I'm The Motivator

Azza Aprisaufa
Chapter #17

Aku Tidak Lebih Dulu Makan Garam

Memang seribu langkah pun kita berjalan, tetap dimulainya dari satu langkah. Begitu banyak orang yang bisa memberikan contoh dalam hidup ini, tapi apakah kita sadar begitu sedikitnya orang yang bisa menjadi contoh kehidupan. Kita membutuhkan orang orang yang berpikir dua kali bahkan tiga kali lebih cepat dari usia bobot badannya. Sehingga generasi didaerah itu tidak kehilangan panutan, tidak kekurangan sosok yang bisa ia jadikan teladan.

Ada tempatnya berkaca, agar ia bisa belajar dan memperbaiki diri kala ia bercermin. Generasi yang saat ini telah berkiblat pada model model luar yang tidak mendidik, mungkin juga diakibatkan dengan kurangnya figur muda yang inspiratif ditempat mereka tinggal. Saya tidak sedang menasehati Anda, namun saya sedang bercerita, bagaimana saya dan semua yang telah saya capai. Masih terus berusaha menarik perhatian bagi generasi di Aceh dan Indonesia untuk lebih mau memperbaiki diri, dan menghabiskan masa remajanya dengan memupuk kualitas.

Ternyata, setelah Aku sampai dititik menjadi seorang motivator dengan pengalaman yang cukup menggunung diusia Ku sekarang. Aku malah menemukan tantangan yang tidak main main, tantangan ini bahkan jauh mengalahkan lelahnya berjuang mencari jalan. Jauh mengalahkan pedihnya merintis berkorban memungkinkan cita cita, bahkan lebih sulit dari sekedar meyakinkan dan merubah kebiasaan Ayah.

Karena tantangan yang Motivator hadapi sekarang adalah melawan takdir remaja dan pemuda. Apakah takdir seorang remaja atau pemuda ? memang masa muda dan remaja itu ditakdirkan untuk tidak percaya bila diberitahu. Kebanyakan dari mereka bahkan masih banyak yang menertawakan nasehat, ditambah dengan orang tua model saat ini yang tidak total dalam mendidik anaknya. Dalam artian, banyak para orang tua yang membiarkan anaknya tumbuh dan hidup dengan mengonsumsi informasi pengetahuan yang salah.

Qur'an melalui salah satu Ayat Nya. Telah mengecam orang tua yang lalai dalam melindungi dan tidak memperhatikan tumbuh kembang anaknya. " Dari kecil melompat lompat, waktu dewasa terlunjak lunjak, saat besar terbawa bawa, sudah tua nanti berubah pun tidak ". Hampir setiap hari hari Ku terus dihantui, dengan memikirkan bagaimana cara agar lebih banyak lagi generasi muda yang tertarik menjadi anak baik. Rasa perihatin itupun seolah tumbuh dengan sendirinya, dan tak seorang pun yang memaksanya.

Lihat selengkapnya