Seorang akan datang Kepadamu dan bertanya. Menurutmu, apakah kebaikan itu ? maka jawablah ! Kebaikan adalah apapun yang Menurut Tuhan baik, maka itulah kebaikan. Dan Keburukan adalah apapun yang Menurut Tuhan buruk, maka itulah keburukan. Semua orang punya definisinya sendiri tentang apa dan bagaimana kebaikan itu dilakukan. Tapi pada akhirnya, standard kebaikan itu hanyalah dikembalikan Kepada Dia Yang Maha Baik.
Diantara barisan Firman Nya, Tuhan ( Allah SWT ) Telah Menyampaikan. " Jika kita menolong Agama Allah SWT, maka sebaliknya Allah SWT Pun juga akan menolong kehidupan kita, bahkan mengokohkan kedudukan derajat kita diantara manusia. " Qs. 47 Muhammad : Ayat ke 7.
Pernah hidup nyantri di pondok pesantren, telah membuat hidup Ku seperti tidak bisa lepas dari bayang bayang Ayat. Begitulah kami diajarkan oleh para guru guru yang mulia, agar hidup ini tidak dipahami sendiri, semau akal sendiri, menafsirkan dan menyimpulkan sendiri, berasumsi sendiri hingga tersesat sendiri. Semua serba ada tutunan, petunjuk bagaimana hidup sesuai dengan apa yang Tuhan Kehendaki, bukan dengan apa yang sekedar kita ingini.
Setumpuk barisan paragraf pada pembukaan diatas akan mengawali gerbang kisah nyata berikut ini dibuka. Tuhan Yang Maha Kuasa atas Segalanya, memanglah Maha diatas Maha. Tak pernah Ku menduga segenggam niat baik yang Ku punya, ternyata tidak lama lagi akan membaikkan Indonesia. Kelihatan aneh ? bagaimana bisa membaikkan indonesia ? mari lanjutkan saja membaca kisah nyatanya.
Suatu hari seperti biasa di Saufa Center. Lembaga pendidikan yang Ku rintis, dan seperti yang telah Ku ceritakan. Saufa Center telah menjadi rajanya lembaga bimbingan belajar di Takengon, dan Aceh. Kala itu sempat Aku duduk tidak jauh dari meja Admin Resepsion, dan Aku sungguh melihat, mendengar seorang ibu berbicara panjang seperti menjelaskan sesuatu sambil membawa anak perempuannya yang sudah dewasa.
Ibu itu bercerita, seolah seperti sedang mempresentasikan kualitas putrinya yang ternyata baru saja menyelesaikan studinya di Jurusan Arsitek dari sebuah universitas yang paling ternanama di Aceh. Aku mendengar langsung diskusi antara ibu itu dengan salah seorang admin atau karyawan Ku yang bertugas kala itu. Kurang lebih, inilah isi dialog mereka :
" Begini ibu admin, saya tau kalau di Saufa Center ini lembaga pendidikan untuk anak sekolahan dan pasti tidak menyediakan jurusan Arsitek, namun saya jamin bu. Anak saya ini walaupun jurusannya arsitek, dia bisa mengajarkan " baca, tulis, hitung " untuk setingkat anak TK atau Paud."
Lalu ibu admin, "Selain itu juga, anak saya ini bisa bahasa inggris. Anak saya juga bisa mengajarkan bahasa inggris dasar untuk tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah tingkat menengah pertama atau SMP. Dan untuk ngaji baca Iqra' atau Qur'an juga bisa.