Ramon memasukan kapsul terakhir, sudah lewat acara semprot menyemprot bubur bayi. Goldy sudah semakin rakus menyantap Dog Food. Walau masih cungkring, perutnya sudah mulai menyamarkan garis-garis tulang rusuk yang menyeplak keluar.
*Tuing, muncul notifikasi di layar Rindu. Ada nama Ramon.
“Goldy udh bnyk mkn.”
“Udh bisa brdiri, jln2, tp msih gue taro dikmr.”
*Mengetik, muncul di layar ponsel Ramon.
“Sorry bru bls.”
“Bres mandi.”
“Ahhh...sneng bngt.”
“Dog foodnya buat smntra gnti yg protein sama lemaknya tinggi.”
“Pling sm vitamin pnmbah nfsu mkn sm buat energi.”
“Pke Nutri-plus gel aja, Goldy pke itu dri kecil.”
*Mengetik, muncul di layar ponsel Rindu.
“Yaudh ntr plng gue mampir pet shop.”
“Tmnin lah, tkut salah beli gue.”
*Mengetik, muncul di layar ponsel Ramon.
“Kpn?”
“Hari ini?”
“Pling jam 4an lg.”
*Mengetik, muncul di layar ponsel Rindu.”
“Okay.”
“Mobil lo prkir kntor gue aja.”
“Bwa dogfood 15 kilo.”
“Pke mobil aja.”
*Mengetik, muncul di layar ponsel Ramon.
“Oke deh.”
“Ntr gue kbrin lg.”
Ramon senyum-senyum melihat Goldy makan dengan lahapnya, buih-buih liurnya sampai menempel di biji-biji dogfood. Kebahagian Ramon double-double. Sepanjang hari ini akan terasa lebih menyenangkan.
Goldy sudah lihai memainkan goyang ekornya, menikmati suara kriuk-kriuk didalam mulutnya yang terus mengunyah.
*****
Seperti yang lalu-lalu, tangan Gadis di rentangkan. Lima jari. Gadis memelaskan wajahnya, Gadis tidak ingin tertidur lagi dimeja kantor, menunggu Ramon terlambat datang.
*****
Aktivitas baru Ramon dikantor. Kemana-kemana melihat jam, jam tangan, jam di ponsel, jam dinding diruang tengah kantor, dan jam dinding diruang meeting.
“Lama banget jam empat.” Ramon mengikuti perpindahan detik per detik.
*Tuing, muncul notifikasi dilayar ponsel Ramon. Ada nama Rindu.
“Share loc dong.”
“Gue dh bres operan jaga.”
*****
Rindu keluar dari pintu lift, berjejer juga ada dr. Rasyid di dalam.
“Rindu...,” dr. Rasyid memanggil.
“Halo, dok.” Rindu menoleh ke arah suara.
“Buru-buru amat, mau kemana?”
“Mau pulang dok, dokter mau pulang, atau?”
“Mau ke ATM, masih ada jadwal pasien. Mau makan atau ngopi dulu?”
“Aduh. Maaf ya, dok. Dirumah ada mama, udah ditunggu. Maaf ya, dok,” Rindu salah tingkah ingin cepat menjauh pergi.
“Oke, next time aja gak apa-apa,” dr. Rasyid mengangguk lambaian tangan Rindu, terus melihat rambut kuncir kuda, bergerak menjauh lebih cepat dari sebelumnya.
*****
Ponsel Ramon berbunyi, terus bergetar diatas meja.
“Nuttt...nuttt...nuttt.”
Suara itu membuka matanya.
“Haloo...,” Ramon masih dengan suara serak menjawab telpon. Sudah pukul empat sore, dia mengecek jam ditangan.
“Big Bos, enak-enakan tidur dikantor. share loc kantor lo, Pak Bos.”
“Sorry belom baca gue. Okey gue kirim, ya.”
“Okay,” Rindu memutus saluran ponsel.
*Tuing, muncul notifikasi dilayar ponsel Rindu. Ada nama Ramon.
“Share loc kantor Ramon.”
“Tuh.”
*Mengetik, muncul di layar ponsel Ramon.
“Ohh disitu kntor lo.”
“Otw ya.”