“Siang dok,” Ramon menyapa, menghadap sendirian diruangan dr. Rasyid. Di meja hadapan mereka, ada rangkaian bunga tulip dan Lily. Wangi bunga tulip mengingatkan sosok Rindu, warna-warni bunganya mengingatkan kenangannya.
“Sebelumnya selamat sudah ada pendonor dua ginjal istri Bapak. Infonya, keduanya donor dari orang hidup.”
“Terimaksih, dok. Kalau boleh tau, pendonornya siapa, dok?” Ramon mengajukan pertanyaan.
“Kalau soal itu tidak bisa saya infokan, biasanya pendonor tidak mau kasih tau identitas. Saya juga tidak tau namanya siapa. Berdasarkan pengalaman saya, paling saya tau orangnya pas operasi. Saya ada kode etik, Pak. Apa keluarga ada yang diskusi mau jadi pendonor?”
Ramon menggeleng, “Tidak ada, dok.”
“Berarti orang luar. Pengalaman saya seperti itu, liat wajahnya gak kenal juga. Mungkin kalau pendonor ingin memberitahukan identitasnya ke pihak keluarga, atau penerima ginjalnya, bisa kenal atau tidak saling kenal.”
“Begitu ya, dok. Saya kira boleh diinfokan. Maaf saya gak tau, dok.”
“Untuk kontrol tanggal lima belas dan dua puluh satu. Kalau kondisi Gadis bagus, kita bisa langsung proses transplantasi.”
“Oke, dok. Nanti saya infokan ke istri saya. Lima belas kamis ya, dok. Besok berarti.” Ramon menunjuk kalender duduk dimeja.”
“Ada pertanyaan lagi?”
“Gak ada, dok.”
“Kalau begitu saya yang nanya,” sempat berkerut sebentar dahi Ramon.
“Kenal dokter Rindu, ya?”
Ramon bingung kenapa dr. Rasyid harus mempertanyakan itu, disaat sedang kalut-kalutnya membahas tranplantasi. Ramon merasa pembahasan mengular ini akan bermuara kepada penilaian tentang Rindu.
“Cantik? Sexy?” Ramon mengingat lagi bagaimana lancangnya dr. Rasyid memandang Rindu.
“Kenal, dok. Itu mantan pacar saya, kenapa dok?”
dr. Rasyid hanya mengejutkan alisnya, mengangguk-angguk tidak berkata-kata. Tidak menanggapi lebih jauh pembahasan tentang Rindu. Dalam anggukannya dia mulai merangkai segala perilaku dan peristiwa yang berkaitan dengan dr. Rindu.
“Yasudah kamis saya tunggu ya!” Ramon mengangguk, meninggalkan ruangan.
*****
Ramon tidak langsung mencari jalan pulang, dia kembali berjalan-jalan mengitari koridor rumah sakit, melihat lukisan-lukisan di dinding yang sudah dia hapal gambarnya, mesin minuman otomatis, sampai dengan poster tiga minggu lalu yang masih terpasang di dinding lift.
“Alami sumbatan di Pembuluh Darah Koroner?” Ada juga poster bertuliskan, “Lindungi diri dari Kanker Serviks.”
Ramon ingin melihat Rindu. Dia membaca Floor Directory, tapi dia tidak tahu dimana letak Rindu berada. Ramon sudah terbiasa berdekatan dengan Rindu, mencari-cari.
*****
Ramon terus mempersiapkan kesehatan dan mental Gadis, pemeriksaan pertama menunjukan hasil yang baik.
*Tuing, muncul notifikasi di layar ponsel Rindu. Ada nama Ramon.
“Kontrol prtama Gadis oke.”
“Mnggu depan dtng lagi.”
*Mengetik, muncul di layar ponsel Ramon.
“Congrats!”
“Smoga lancar2 trus.”
“Emoticon senyum.”
*Mengetik, muncul di layar ponsel Rindu.
“Gue jd deg2an.”
“Smoga berhasil.”
“Kmrn dr. Rasyid nnyain gue kenal sm lo.”
*Mengetik, muncul di layar ponsel Ramon.
“Iya dia jg nnya ke gue.”
“Lo bilang ap ke dia?”
*Mengetik, muncul di layar ponsel Rindu.
“Gue mantan lo.”
“hahaha.”
“Kyknya suka sm lo dia.”
*Mengetik, muncul di layar ponsel Ramon.
“Tau ah.”
*Mengetik, muncul di layar ponsel Rindu.
“Dia info apaan soal Gadis?”
“Gk tau knp gue deg2an.”
*Mengetik, muncul di layar ponsel Ramon.
“Dia bilang gk mslah.”
“Operasi dia gk prnah gagal.”
*Mengetik, muncul di layar ponsel Rindu.
“Klo kaya Gadis gini dia udh prnah seblmny?”
“Dua ginjal sekaligus.”
*Mengetik, muncul di layar ponsel Ramon.
“Udh prnah.”
“Sukses.”
*Mengetik, muncul di layar ponsel Rindu.
“Agk tenang gue.”
“Thks ya.”
*Mengetik, muncul di layar ponsel Rindu.
“Lo gk blik krumah?”
*Mengetik, muncul di layar ponsel Ramon.
“Gue tdur disentul.”
“Tmpt bokap.”
“Udh lama gk ksana.”
“Lg kangen2ny sm bokap.”
“Bsk gue jaga malem soalny.”
*Mengetik, muncul di layar ponsel Ramon.
“Bokap sehat?”
“Udh lama jg gk ktmu.”
“Dsentul ya skrg.”
*Mengetik, muncul di layar ponsel Ramon.
“Sehat2.”
“Dia udh nikah lg.”
“Ksepian kali.”
“Nyokap tiri gue seumuran sm gue.”
“Wkwkwk.”
*Mengetik, muncul di layar ponsel Rindu.