Blurb
Keluarga Soelihin memulai hidup barunya di pedesaan. Mereka diapit oleh para tetangga yang memiliki karakter berbeda-beda. Dari yang nyinyir, nyindir bahkan kepoan.
Awalnya, sulit bagi Soelihin untuk beradaptasi, membuatnya sering miskomunikasi. Apalagi dia, anak bungsu yang tidak memiliki pengalaman untuk bersosialisasi. Tak jarang, jika canggung dalam membuka percakapan, tak heran jika tetangga sering salah paham.
Bagaimana Soelihin mencari celah membangun kemistri kepada para tetangga?