Tetaplah di Sampingku

Raden Maesaroh
Chapter #4

Bab 4 Mau apa Sih

“Mina!” Suara seorang laki-laki dengan keras memanggil namanya. 

Mina  dan teman-temannya yang lain menoleh mencari sumber suara.

“Tae!!!” Mina  tersentak kaget. Ia setengah berlari ke arahnya.

“Apa kabar?” Mina  menepuk-nepuk bahunya. Ia tersenyum ramah.

“Aku baik!” ujar Tae sambil membuka kedua tangannya menunjukkan bahwa ia sehat-sehat saja.

“Selamat ya! Perlombaan desain baju pengantinnya, uhm.... kamu menang kan? Kamu memang hebat!” ujar Tae sambil mengacungkan kedua jempol tangannya.

“Terima kasih. Ini kerja tim.”  Mina  menunjuk teman-temannya yang tidak jauh darinya. 

Teman-temannya pamit duluan dan meninggalkan Mina  bersama Tae.

“Aku denger kamu nikah sama Yungi?” Nada Tae serius. Mereka masih berdiri berhadapan.

“Iya,” jawab Mina sambil mengangguk pelan. 

“Aku benar-benar tidak menyangka. Kalian sahabat jadi pasutri?” Tae sedikit mengejeknya.

“Sudah punya momongan?” sambungnya.

Mina  sekali lagi memukul bahunya. 

“Jangan bercanda terus, ah!” ucap Mina. 

“Ya, maaf deh! Mau ke mana sekarang! Ngobrol bentar, Yuk! Ngafe?” ujar Tae yang bernama panjang Taemin itu. Namanya mirip nama orang Korea memang karena darahnya juga setengah Korea setengah Indonesia.

Mina mengecek jam tangannya.

“Boleh deh!” ujarnya setelah ia memastikan sesuatu di pikirannya. 

Mereka berjalan menuju sebuah kafe tak jauh dari tempat mereka berbincang. Setelah duduk dan sambil menunggu pesanan, mereka melanjutkan obrolan. 

 “Aku terlambat, Min!” ujar Taemin.

“Terlambat? Kalau ada janji kenapa ngajak aku ngafe?” Mina terlihat kaget.

“Bukan itu! Aku terlambat ngelamar kamu! Malah keduluan sama si Yungi!” ujar Taemin. 

“Apaan sih, Tae!” Mina menggelengkan kepalanya. Ia tahu Taemin sering bercanda. 

Tae tersenyum. 

“Eh, ngomong-ngomong, suamimu ga akan marah istrinya minum kopi dengan lelaki lain?” Tae memasukkan gula ke dalam kopinya.

“Ga mungkin lah! Lagian kau kan bukan lelaki lain? Kau kan temennya juga!” Mina  mengangkat cangkirnya dan mendekatkan ke mulutnya.

“Ya, ... tapi ini aku loh!  Abiyasa Taemin Saputra. Laki-laki yang selalu siap memberimu bahu. Aku selalu sayang loh sama kamu!” Tae dengan tenang berbicara.

Mina  terbatuk-batuk dibuatnya. 

“Aduh!!! Kalau bercanda jangan keterlaluan dong, Tae!” Mina  memukul-mukul dadanya pelan dan mengusap-usap bibirnya.

“Aku ngga bercanda kok, Min!” Muka Tae tampak lebih serius. 

Mina  baru akan membuka mulutnya untuk menjawab,  etika HPnya berbunyi. Ia mengurungkan niatnya dan mengangkatnya. 

Itu dari Melisa. Ia meminta agar Mina  menjemput Yungi. Yungi  mabuk berat. Melisa tak mungkin mengantarkannya ke rumah. 

Tae memandangnya dalam dan membuat Mina  sedikit kikuk dan bersalah. 

“Aku harus pergi Tae! Adik iparku membutuhkanku.” Mina  beranjak dari tempat duduknya.

“Adik iparmu atau Melisa?” Tae meraih tangannya.

Mina  tersentak kaget. Ia membalikkan badannya  da mereka saling berhadapan.

“Aku sudah tahu semuanya.” Tae menegaskan. Mina  bergeming. 

Lihat selengkapnya