“Kau ke mana saja? Aku mencarimu sejak tadi. Tae mendapati Mina keluar dari ruangan belakang.
“Maaf, .... uhm ... tadi aku menelpon.” Mina berusaha tersenyum.
Tae hanya mengangguk.
“Maafkan aku, tadi aku sedikit khawatir,” sambungnya.
Mina hanya menggeleng. Ia berjalan terhuyung menahan rasa sakitnya.
Tae yang menyadari keadaannya langsung bertanya.
“Kau tidak apa-apa?”
Mina sedikit tersentak. Rupanya Tae memperhatikannya.
Mina hanya menggeleng.
“Maaf mungkin pengaruh anggur atau eh … ini sepatuku haknya terlalu tinggi, aku tidak terbiasa ..” Mina melantur.
“Oh begitu. Baiklah. Jadi bagaimana?” Tae menyusul langkah Mina.
“Apanya yang bagaimana?” Sahut Mina pendek. Ia berjalan menuju keluar hotel.
“Temanmu tidak jadi pinjam uang?” Sahut Tae lagi.
Mina tersentak kaget.
“Ah itu. Ya, jadi.” Mina tersenyum dan melihat sekilas ke arah Tae.
“Kamu mau ke mana, Mina? Pestanya kan belum selesai.” Tae menyadari langkah Mina mendekati jalan.
“Benar. Maaf! Tae boleh aku pulang duluan? Aku harus mengurus sesuatu.” Mina berkata lagi.
Ia menghentikan langkahnya. Tae memaksakan sebuah senyum untuknya.
“Tentu saja, tapi kita pamit dulu ya!” Tae berkata lagi.
Mina mengangguk pelan. Mereka kemudian berbalik arah untuk memasuki hotel tempat pesta ulang tahun diadakan.
***
“Kau dari mana saja, Yungi? Aku mencarimu ke mana-mana.”
Pertanyaan yang sama dengan Tae kepada Mina, Melisa ajukan untuk Yungi.