Bab 10 Tetap pada Perjanjian
“Sedang apa kau?” Yungi menatap punggung Mina yang tengah duduk menghadapi mejanya dan menulis sesuatu di atas kertas. Ia masih menopang dirinya dengan bantal.
Mina membalikkan badannya.
“Selamat pagi, pemalas!”Mina menyapanya dengan nada mengejek.
Yungi sedikit tersentak. Ia kaget melihat Mina yang cepat berubah dalam hitungan jam malam menuju pagi.
“Cepat mandi sana! Aku sudah memenuhi bathtubnya dengan air hangat.” Mina lagi-lagi tersenyum. Ia kemudian beranjak dari tempat duduknya dan meraih piyama yang digantungkan di pundak kursi dan memberikannya pada Yungi yang dengan malas bangkit dari tidurnya.
“Terima kasih ya Mina!” Yungi membisikkan hangat di telinga Mina.
Mina sontak tersentak, geli dengan napas Yungi di telinganya. Ia kemudian sedikit menjauhi Yungi dan membalikkan badannya sehingga mereka saling berhadapan. Ia kemudian dengan cepat menganggukan kepalanya sementara senyum kecil masih tersungging di bibirnya.
“Kalau sudah selesai, turun ya!Kita sarapan.”Mina melangkah menuju pintu sementara Yungi mengangguk sambil berjalam gontai menuju kamar mandi.
***
Yungi menyimpan kembali piyama di atas sandaran kursi. Matanya mengarah pada tumpukan kertas bergambar gaun pengantin di atas meja Mina. Ia mengambil beberapa lembar karya gaun Mina dan tersenyum melihat karya yang Mina hasilkan. Matannya membelalak saat ia mencoba menyimpan kembali semua gambarnya di atas meja. Ia menemukan formulir sekolah ke Prancis yang telah terisi penuh dan bahkan sudah dilengkapi foto juga.
“Yungi kenapa lama sekali? Ayo kita makan.” Mina membuka pintu kamar dan menghampiri Yungi yang masih menatap formulir sekolah, membelakangi Mina.