Thank You Dark Time

Nova Fatika Sari
Chapter #8

MENGERTI

"Jadi kayak gini mereka kalau di rumah?" Tanya Bulan sambil memperhatikan dua pasangan yang sedang asik memasak bersama. Sementara Stela hanya duduk dikasur dan menunggu dia bisa membawa Bulan pergi. Sepulang dari taman Bulan bersih keras mengantarkan Stela alhasil dia melihat kebersamaan pasangan yang tidak bertemu sejak pagi. 

"Iya" jawab Stela santai. 

Sementara dua pasangan yang dibicarakan sedang tertawa bersama "Kok dapur kamu rapih si? Siapa yang rapihin Stela?" Tanya Vania. 

"Jangan omongin dia!" Ucap Ivan sambil menekuk senyuman. 

"Kenapa? Kamu marah jangan terlalu larut dia itu sahabat kamu!" Tegur Vania. 

"Pantesan!" Bulan menutup pintu dan ikut duduk di kasur bersama Stela. 

"Ini yang bikin gue rasanya bimbang Vania terlalu baik, yang buat gue jadi kepengen" ucap Stela terhenti karena ucapan Bulan. 

"Kenapa nyerah? Yaudah nyerah aja!" Kesal Bulan. 

"Gak gitu maksud gue" ucap Stela lirih. 

"Hidup itu tentang pilihan. Kalau lo pilih memperjuangkan Ivan lo jangan terlalu baik sama Vania. Karena kalau lo terlalu baik sama orang yang baik ke elo, lo juga bisa nyakitin perasaan orang yang sama lo, ya bayi lo. Kalau Lo mau hidup tanpa masalah, itu gak bisa la, gak bisa!" Balas Bulan dengan yakin. 

"Tapi, gue ngerasa sebagai penghalang!" Keluh Stela. 

"Stop bilang itu la! Apa gue harus bongkar semua sama Vania? Biar lo gak nyerah dan trus maju?" Bulan menasehati Stela. 

"Jangan, iya gue akan terus berjuang! Oke fine! Tapi" Stela belum meneruskan kata katanya namun dia tiba tiba terlihat sendu. 

"Tapi apa lagi?" Tanya Bulan. 

"Gue pengen" Stela juga menjaga ucapannya. 

"Pengen apa lagi? Jangan yang aneh aneh!" Tegur Bulan. 

"Pengen ambil lima rambut kepala lo yang berdekatan boleh kan!" Stela menunjukkan mata indah dan lentik yang ia kedip kedipkan. 

"Astagfirullah anak orang!" Bulan hampir saja berteriak jika Stela tidak menutup mulutnya. 

"Diem!" Ujar Stela. 

Lihat selengkapnya