Thank You Dark Time

Nova Fatika Sari
Chapter #14

HUJAN DAN LUKA

Drt drt drt

Stela terbangun dari tidurnya karena bel dari ponselnya yang menggema. Stela terlebih dahulu menatap jam yang terpasang di tembok.

Masih jam lima gumam Stela setengah sadar.

"What! jam lima, gue belum mandi juga!" Panik Stela. Bisa bisanya dia tertidur sepulang sekolah sampai jam lima. Stela hendak berlari menuju kamar mandi namun,

Drt drt drt

Suara ponsel, Stela bahkan lupa keinginan awalnya. Stela menepuk jidadnya lupa. Lalu menatap layar ponselnya. Tertera nama seseorang yang ingin ia lupakan.

Sebelum mengangkat panggilan seseorang dilatar telpon Stela bernafas panjang.

"Apa lagi?" Tanya Stela kepada seseorang di ponselnya.

Temuin gue di taman deket apartement lo pinta orang di telepon itu.

"Gue gak mau, kita cukup sampek disini aja" ucap Stela sambil mencoba untuk menguatkan dirinya.

Gue tunggu lo di taman sampai lo dateng Ucap orang di telepon itu.

"Camkan satu hal ya, gue gak akan dateng. Jangan pernah hubungin gue lagi. Kita sebagai sahabat apa itu kurang menurut lo?" Tanya Stela sambil mengusap air matanya dengan cepat agar tidak semakin larut.

Kalau bisa lebih dari itu kenapa enggak? Tanya orang di telfon. Stela tidak kuat lagi, Stela memilih untuk mematikan panggilan telepon itu.

Stela hanya sibuk menatap jalanan dari kaca jendela di apartemennya, ralat milik Ivan maksudnya.

Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam, sekarang Stela yakin pasti orang itu sudah pergi dari taman. Hujan deras tiba tiba hadir, perasaan Stela menjadi tidak tenang.

"Gimana kalau dia nunggu gue disana?"

"Gimana kalau dia kehujanan?"

"Gimana kalau nanti dia sakit?"

"Arghhh, gue harus lihat, hati gue gak tenang!" Putus Stela. Stela memutuskan untuk keluar dari kamarnya dan mencari payung. Diam diam Ivan mengintip Stela dari balik pintu kamarnya. Perasaan Ivan juga menjadi aneh.

***

Sementara disisi lain, seorang laki laki sma sedang duduk di taman menatap tatapan kosong ditengah derasnya hujan yang terjun.

Lihat selengkapnya