Thank You Dark Time

Nova Fatika Sari
Chapter #16

MEMULAINYA

Susana menjadi haru saat Ivan dan sahabatnya datang. Satria masih menatap kosong arah depan. Dirinya tadi sisa beraba aba akan meninggalkan segalanya namun Stela justru memeluknya dari belakang. Pada beberapa kenyataan laki laki akan melemah saat mendapat pelukan dari belakang entah itu mitos atau fakta.

Pelukan hangat itu mampu membuat Satria seakan akan terhipnotis. Ditambah dengan sedikit idaman tangis dari Stela yang bisa merubah segalanya. Satria membalikkan badannya dan membalas pelukan hangat dari Stela.

Stela masih belum memberhentikan tangisannya. Air matanya menunjukkan rasa takut kehilangan yang sangat beda. Bukan apa, namun Satria adalah orang yang sangat baik dan sangat dia percaya selain Bulan. Sosok Satria yang sangat dekat dan bahkan Stela juga sayang terhadap Satria. Namun rasa cinta itu harus kandas dan hilang karena malam itu.

Ivan, Vania, Bulan dan Bintang mendekati mereka. Ada. Sedikit rasa penyesalan dimata Ivan, namun mengapa melihat seperti ini hati Ivan sangat sakit. Kenapa dengan gue? Kenapa gue merasa gue cemburu? Kenapa ini? Mengapa gue jadi takut kehilangan Stela karena Satria? Batin Ivan bertubi tubi.

"Udah dong!" Ucap Bintang membuat suasana berubah. Bisa bisanya dia merusak momen romantis ini.

"Lo kenapa si? Lo mau akhiri semua?" Tanya Stela sebal dan menunjukkan pipi chubbynya. Stela sedikit malu lantaran aksinya ditonton oleh tukang ojek itu. Bukan hanya itu yang dia heran adalah satu mengapa kawan kawannya sibuk mengabadikan momennya.

"Gue pengen kita mulai dari awal!" Balas Satria.

"Gak usah pakek gitu, kita ulang aja!" Kesal Stela tidak mau ambil pusing. Untuk hubungan mereka hanya kurang satu setengah bulan saja. Satria malah tersenyum kemenangan.

"Lo tau gak sat? Stela khawatir banget tau gak?" Ucap Bulan sambil bergurau.

"Kalian nipu gue ya?" Tanya Stela dengan wajah yang sebal. Bahkan wajahnya masih ada genangan air mata yang belum hilang.

"Sorry" ucap Satria sambil menghapus air mata yang berlinang dipipi Stela.

"Jadi kita ulang?" Tanya Satria kepada Stela.

"Tapi, gue," belum selesai ucapannya terpotong oleh telunjuk Satria yang mengarah pada bibir Stela.

"Gue tau, masalah keluarga kan? Ivan sudah cerita semua. Gue gak papa kalau lo harus tinggal deketan sama apartement milik Ivan. Gue emang gak pernah ada di posisi lo, tapi gue akan support lo" Stela menoleh kepada Ivan dan Ivan hanya mengodenya dengan mengunggulkan kepalanya.

Lebih baik gue ikuti alur ini dulu batin Stela.

"Iya" ucapan Stela reflek membuat Satria senang dan langsung memeluknya dengan erat.

Lihat selengkapnya