Hari berganti hari kehidupan Stela jauh lebih berbeda. Mulai dari pagi yang selalu dijemput oleh Satria. Dan setiap hari yang selalu melihat keromantisan Ivan dengan Vania. Vania juga selalu baik kepada Stela. Stela juga bingung mengapa semua terjadi padanya.
"Pagi calon pacar?" Sapa Satria dengan duduk diatas vespanya. Satria memberikan satu helm kepada Stela.
"Buruan tembak sat! Bentar lagi kan ultah!" Seru Vania dari belakang dari jendela mobil Ivan yang keluar dari parkiran apartement. Satria mengacungkan jempolnya kepada Vania.
"Kita duluan ya! Bye!" Ucap Vania. Sementara Ivan memencet klakson mobilnya sebagai tanda kepada Satria.
"Sat gue bisa minta satu permohonan gak?" Tanya Stela ragu.
"Boleh dong, apa?" Tanya Satria menatap Stela yang sudah memakai helm.
Stela agak ragu dengan ucapannya. "Emm, emm" Stela berusaha memberanikan dirinya untuk berucap.
"Bilang aja" ucap Satria santai.
"Emang kamu pengen kita jadian pas kita ulang tahun?" Tanya Stela tanpa menatap wajah Satria.
"Iya, ada masalah?" Tanya Satria.
"Bisa gak ditunda pas promnight aja?" Tanya Stela dengan wajah bingung. Dia tidak mau mengungkapkan kebenarannya sekarang belum baik saat promnight saja. Dia akan menjelaskan semuanya nanti saat perpisahan itu akan lebih mudah.
Gue akan selidiki siapa orangnya batin Satria. Akhir akhir ini tepat satu setengah bulan lalu dia menemukan keganjalan dengan Stela yang sering menangis sendiri.
"Sat?" Tanya Stela membuat Satria buyar pada lamunnnya.
"Eh, iya gak papa kok. Yang penting nanti kita bareng bareng kan?" Tanya Satria.
Kita gak akan bisa bareng sat batin Stela
Gue tau apa yang lo pikirin batin Satria.
***
Hari ini Stela pulang sekolah sendiri tanpa Satria karena Satria sedang basket. Stela melewati taman dekat apartemennya dengan lesu karena melihat pemandangan yang tidak mengenakkan bagi matanya. Terlihat Vania yang sedang suap suapan dengan suaminya yaitu Ivan.
Mereka terlihat sangat bahagia. Stela terus menatap mereka tanpa menatap arah jalanan, hingga Vania menatapnya dan seakan akan mengisyaratkan sesuatu. Stela tidak mengerti karena dia juga melamun, Vania berlari kearahnya dan langsung menarik Stela dari arah jalanan.
Sebuah sepeda motor melaju dengan kencang seolah olah itu adalah kesengajaan. Motor itu terhenti sebentar sambil berumpat dibalik helm hitam itu.