Hari ini adalah hari yang panjang bagi Stela pasalnya dia harus membayar uang untuk ujian, sedangkan saldo atmnya sudah mulai menipis. Stela memijat keningnya dan melanjutkan berjalan ke bank untuk mengambil uang.
Perjalanan tidak panjang karena memang dekat dari apartement. Stela memakai hoddie besar dengan rambut yang terurai bebas. Disepanjang jalanan Stela hanya memasukkan kedua tangannya ke saku hoddie. Bahkan sudah dua bulan lebih Stela tidak memasuki mall.
Diapartement ini mulai tidak nyaman bagi Stela, karena sudah mulai ada yang mengenalnya karena itu dia memilih hanya diam. Jika keluar tak lupa memakai masker. Dirinya saat ini sudah mulai renggang dengan Satria entah karena apa, Satria tiba tiba berperilaku berbeda. Satria sering memiliki alasan untuk tidak menjemput Stela.
Diperjalanan Stela sibuk menendang tendng kaleng soda yang ada dijalan.
"Jangan pak, saya mohon pak! Ini rumah peninggalan suami saya pak!" Ucap ibu ibu yang menarik simpati Stela. Stela menoleh ke sumber suara. Ada ibu ibu dan anaknya sedang menangis menangis didepan reinternir dan anak buahnya.
Anak buah reinternir itu mengeluarkan seluruh barang dari dalam rumahnya. Stela menghampiri mereka. Ada anak seusia kakaknya-Erik dia adalah anak dari ibu ibu itu.
"Ini ada apa?" Tanya Stela baik baik kepada reinternir itu.
"Dia belum bayar hutangnya" ucap reinternir itu kepada Stela.
"Memangnya berapa?" Tanya Stela sedikit ragu.
"Lima juta" ucap Reinternir itu membuat Stela bingung.
Gimana ini, gue kasihan tapi kalau gue kasih gue gak bisa bayar ujian batin Stela lirih.
"Pak tolong kasih waktu satu bulan pak, kasihan ibu saya sakit dan saya masih gak punya uang pak!" Ucapan perempuan yang seukuran dengan kakaknya itu membuat Stela tertegun.
"Biar saya yang bayar, berapa nomer rekeningnya?" Stela memberikan ponselnya kepada reinternir itu. Mereka tersenyum.
"Lain kali kalau gak punya uang jangan ngutang!" Ucap salah satu anak buat dari reinternir itu sebelum pergi.
"Ya, bukannya minta maaf. Malah nyata ngatain. Emang benernya didunia ini itu yang suka orang lakuin itu dua egois, dan seenaknya" ucap Stela kemudian menatap wajah ibu ibu itu.
"Thanks ya, nanti gue bayar. Lo kasih aja nomer telpon lo" Ucap perempuan itu.
"Iya makasih ya nak!" Ucap ibu ibu yang duduk dikursi roda itu.
"Eh gausah gausah ganti saya ikhlas kok" ucap Stela dengan senyumnya. Namun itu tertutup oleh masker yang dipakai Stela.
"Yaudah ayo masuk kerumah dulu, nak!" Stela menyetujuinya dan masuk kedalam rumah yang bisa dibilang kecil.
***
"Kenalin nama gue Aliza" Stela membuka masker dan berjabat tangan.