"Stela, aku bakal datang" ucap Ivan sebelum naik kedalam mobil. Mereka berada dua mobil dan Ivan yang menyetir dengan Erik disampingnya. Indra dan Andrian berada dibelakang. Ivan mulai menjalankan mobil itu dengan hati hati.
Sedangkan dimobil satunya ada Satria dan Bintang yang didepan sedangkan yang dibelakang Vania dan Bulan.
"Semoga Stela benar disana ya pa" ucap Indra tidak sabar untuk bertemu dengan anaknya yang beberapa bulan menghilang. Dia menyesali perbuatannya selama ini. Indra merasa ia hanya menjadikan Stela ingin speeri apa maunya walau itu dalam hal baik. Tapi dirinya terlalu mengekang perasaan anaknya itu.
"Semoga" ucap Andrian penuh harapan. Andtian juga berharap bosa dipertemukan kembali dengan putrinya.
"Gimana kalau Stela nolak gue?" Tanya Ivan kepada Erik.
"Gak akan Stela bukan orang yang seperti itu.
***
"Sekarang kita pergi check up ya" ucap Aliza mengingatkan Stela.
"Iya, bentar mau ambil tas dulu. Jangan lupa pakai masker!" Ucap Stela mengingatkan.
"Iya" jawab Aliza. Jika mereka menginjakkan kaki untuk keluar mereka akan selalu memakai masker dan kacamata. Itu harus tetap aman dan tidak ada yang boleh tau.
"Kita juga bakal ngomel di apartement dulu. Gue kangen sama suasana apartement. Mau rehat dulu" ucap Stela.
"Iya deh bumil" ucap Aliza membuat Stela terkekeh. Bukan karena apa itu adalah kode jika bayinya ingin ke apartement dulu. Aliza sudah sangat paham dengan kode kode dari Stela.
Stela mengambil tas dan buru buru menuju mobilnya. Aliza lah yang mengendarai mobil itu. Mobil itu berjalan dengan santai menuju rumah sakit. Rumah sakit memang dekat dari sana hanya berjarak satu kilometer saja.
***
Ivan dan lainnya sudah tiba didepan rumah mewah. Rumah itu bahkan lebih besar dari rumah milik keluarga Ivan dan Stela. Mereka yang menatap pagar menjulang tinggi itu terkesima.
"Yakin ini?" Tanya Ivan sekali lagi.
"Iya memang ini, alamatnya sih bener" ucap Erik memastikan lagi.
"Besar banget parah!" Ucap Vania menatap pagar hutam yang menjulang tinggi itu.
"Iya, dia kan penulis bisa juga Lah, orang bukunya dalam waktu tiga hati aja sudah sembilan ratus ribu pembeli" ucap Bulan.
"Wuih parah, sultan banget ya si Lisa" ungkap Bintang sambil bertepuk tangan.
"Kita tanya satpam itu aja ya?" usul Indra sambil berjalan menuju satpam disana.
"Pak?" Tanya Indra dengan hati hati.
"Iya bu, mau cari siapa?" Tanya Satpam itu ramah. Andrian dan lainnya mulai mengikuti Indra yang berada didekat satpam itu.