Erik dan lainnya sudah menunggu kedatangan seseorang di cafe yang dia inginkan. Jantung Erik berpacu dua kali lebih cepat karena dia akan bertemu seseorang itu setelah sekian lama.
"Santai aja mas, yang mau ketemu cewek" ucap Satria langsung mendapatkan tatapan sinis dari Erik.
"Maap maap!" Ucap Satria membuat Vania dan Bulan tertawa ringan.
"Gue gak sabar buat ketemu Stela" ucap Ivan.
"Hey! Yang dateng itu bukan Stela nya" ucap Bintang. Bintang tidak mau Ivan menyalahkan arti. Itu bisa membuatnya kecewa dalam.
"Gue tau, tapi dia bilang kan kalau dia tau dimana keberadaan Stela?" Tanya Ivan kepada Erik.
"Dia bilangnya sih gitu" jawab Erik seadanya.
Ting
Seseorang memasuki cafe membuat Erik berdiri dan menatap wanita itu. Wanita dengan rambut sepundak dengan wajah tirusnya. Mampu membuat mata Erik terhipnotis ditambah dengan mata hitam pekat miliknya. Itu menambah kesan yang sangat cantik.
Wanita itu mendekati Erik. Tanpa aba aba Erik langsung memeluk wanita iri dengan sangat erat. Wanita itu juga membalas halus pelukan Erik. Erik melepaskan pelukan itu dan memegang kedua pundak wanita itu dengan kedua tangannya.
"Lo kemana aja?" Tanya Erik.
"Panjang cerinya" jawab Aliza sambil menahan air matanya agar tidak keluar. Usahanya sia sia air mata itu keluar dengan sendirinya. Erik menghapus air mata itu.
"Gue boleh duduk?" Tanya Aliza.
"Gimana sih! Masa ceweknya gak dikasih duduk!" Ucap Vania membuat mereka terkekeh. Ivan membiarkan momen itu dahulu.
"Duduk" Erik menyuruh Aliza duduk disebelahnya. Aliza menceritakan kejadian mengapa dirinya pergi meninggalkan Erik. Erik menatap Aliza dengan seksama.
"Apa itu alasan kamu ninggalin aku?" Tanya Erik.
"Iya, aku berharap kamu bisa dapat yang lebih baik dari aku dan setara sama kamu. Tapi sekarang aku mau ucapin terima kasih banyak buat adik kamu" ucap Aliza membuat Ivan langsung menatapnya.
"Kita ulang dari awal ya" ucap Erik membuat Aliza mengangguk dan twrsenyum lebar.
"Stela dimana?" Tanya Ivan.
"Ada, dia baik baik aja. Gue kasihan sama dia karena dia selalu cari cari suaminya Ivan dan kakaknya saat tidur. Gue awalnya mengira bukan Erik pacar gue yang gue tinggal. Tapi kemarin gue tau foto yang selalu Stela lihat itu Erik dia. Dia juga sering lihat foto pernikahannya" ujar Aliza.
"Lo gak bohong kan?" Tanya Bulan yang tiba tiba ikut nimbrung.
"Ini kalau lo gak percaya" ucap Aliza sambil menunjukkan fotonya berdua dengan Stela yang sedang hamil. Mereka berdua saat itu berfoto didepan cermin kamar mandi.
"Stela?" Ivan langsung merebut ponsel itu dan menatap foto istrinya yang sedang tersenyum disana.
"Ayo kita temuin Stela di apartementnya!" Ajak Ivan terbutu buru sambil memberikan ponsel itu kembali kepada pemiliknya.