"Maskernya gak dilepas? Gue aja gue lepas. Pengap banget!" Ucap Aliza.
"Gak ini enak!" Jawab Stela singkat.
"Za, lama banget sampek rumah? Capek gue!" Kesal Stela dengan duduk. Keadaan hamil tua ini membuatnya tidak nyaman dengan suasana ini. Aliza mengendarai mobil dengan pelan membuat Stela suntuk.
"Bentar lagi! Ini masih kurang lima ratus meter" ucap Aliza sambil mengira kira. Stela memutuskan untuk bermain dengan ponselnya. Bukannya bermain instagram atau lainnya Stela justru memainkan game online.
"Sejak kapan download game online?" Tanya Aliza. Aliza tidak pernah melihat Stela bermain game, biasanya saja bermain instagram untuk mengecek potongan potongan Ivan karena rindu.
"Kemarin malam" jawab Stela seadanya dan melanjutkan bertempur di dunia game.
"Oh, siapa yang ngajarin?" Tanya Aliza.
"Aku dulu sering lihat Ivan main ini, ah kenapa gue pengen lihat Ivan?!" Kesal Stela.
"Gak gak Stela, Ivan pasti sudah bahagia sama Vania!" Ucap Stela kemudian melanjutkan gamenya yang terdunda. Stela melepas masker yang menghalangi nafasnya. Dan juga melepas kacamatanya agar bisa konsentrasi dengan gamenya.
Sebentar lagi lo bakal seneng la. Gue harap lo seneng, sorry karena gue lancang batin Aliza sambil menatap Stela sejenak kemudian kembali pada tatapan awalnya yaitu gerbang rumah Stela.
"Sudah sampai la" ucap Aliza. Stela langsung turun tanpa memperhatikan jalan karena masih fokus dengan gamenya.
Aliza turun dari mobil dan mengikuti arah Stela yang belum sadar jika didepannya ada Ivan dan lainnya.
"Kalau jalan lihat depan bukan lihat ponsel" ucapan seseorang itu berhasil membuat jantung Stela berdetak kencang. Stela bahkan menjatuhkan ponselnya dan menatap seseorang didepannya itu.
"I-Ivan?" Tanya Stela dengan wajah gelisah. Ivan memasang aba aba ingin memeluknya namun Stela memilih menghindar dengan mundur kebelakang.
"Ela?" Sapa Erik membuat Stela mundur dan mendekati Aliza. Kedua orang tua Stela dan temen temen Stela lainnya juga ikut mendekat.
"Sayang sini, mama sama papa kangen" ucap Indra membuat Stela mensejajarkan posisinya dengan Aliza.
"Za, kenapa mereka disini?!" Tanya Stela dengan nada tingginya.
"Sorry la, gue gak mau lihat lo nangis lagi" ucap Aliza sambil meminta maaf. Aliza juga mengambil ponsel Stela yang tergeletak disana.
"Pergi kalian!" Usir Stela dengan keras.
"La, gue mohon kita perbaiki semua dari awal" pinta Ivan sambil memohon dengan sujud di kaki Stela.
"Pergi!" Usir Stela.
"La, gue ingin lihat baby twin kita" ucap Ivan jujur.
Stela mengeluarkan sesuatu didalam tasnya dan memberikan beberapa foto usg kepada Ivan. Bukan dengan tangan namun dengan melemparkan itu didepan muka Ivan.
"Buat apa?" Tanya Ivan.
"Lo pingin lihat baby kan? Itu sekarang lo sudah tau kan? Sekarang lo pergi dari sini dan semuanya!" Ucap Stela dengan nada membentak.