"Hai perkenalkan saya Lisa, nama asli saya Auristela Grizelle Arabelle" ucap Stela sambil membuka masker dan kacamatanya. Dia mengadakan launching novel terbarunya. Dan baru kali ini dia membuka wajah aslinya didepan banyaknya orang yang duduk dikarpet dengan membawa novel terbaru milik Stela.
"Dia model woy!" Seru seorang gadis remaja dari depan yang mengenali wajah Stela. Sementara Ivan justru fokus memotret momen ini.
"Iya, saya Stela yang hilang beberapa bulan ini. Sedikit cerita bukannya menghilang tapi saya sedang butuh waktu" ucap Stela.
"Saya sudah menikah diumur yang masih muda yaitu 17 tahun dengan sahabat saya sendiri. Namun bukannya hubungan kami baik namun justru persahabatan kami rusak. Lama lama keajaiban datang benar kata pepatah jawa witing tresno jalaran saka kulino. Cinta bisa datang karena terbiasa, itu sudah kodrat cinta" ucap Stela sambil tersenyum kearah ratusan orang yang ada disana.
"Kami dikaruniai anak kembar, mereka bernama El dan Al. Mereka sedang bersama calon kakak ipar aku" ucap Stela sambil terkekeh saat memperhatikan Aliza membelalak.
"Novel ini bukan mengajak kalian untuk berbuat buruk namun saya ingin bagaimanapun kondisi kalian, kalian tetap semangat! Hari kalian masih panjang" ucap Stela menyemangati mereka.
"Semua wanita didunia ini berhak bahagia. Kalau kalian lagi sedih kalian pasti punya seribu alasan untuk mundur, tapi kalian punya satu alasan untuk maju. Yaitu mengapa kita bersedih namun tetap bertahan? Karena jika kita mundur semua yang kita lakukan akan sia sia" Stela tersenyum lebar kepada mereka.
"Semua yang ada di alam itu tentang kehidupan. Lampu yang awalnya bangga karena terus menyala namun lampu itu juga akan padam nantinya. Baju yang terlalu sering dicuci juga akan pudar nantinya. Batu yang awalnya besar juga akan terkikis lalu berlubang."
"Tapi tidak semua itu buruk. Kayu yang tercecer dibawah karena angin, jika bertemu dengan orang yang tepat akan menjadi cantik. Contohnya jika ditemukan oleh kuli bangunan juga akan menjadi rumah yang mewah. Sama juga seperti buah nangka, sebelum manisnya terasa kita harus membuang etahnya dulu dan merasakan lengketnya, baru setelah itu kita dapatkan manisnya."
"Sama juga seperti bunga jika belum saatnya mekar, kita paksa itu akan rusak dan tidak akan tumbuh. Semua itu bisa menjadi buruk ataupun baik tergantung kita yang menyikapinya."
"Kemarin adalah sejarah kita, hari ini adalah hadiah dari Tuhan yang harus kita syukuri, dan esok adalah misteri yang kita tidak akan pernah tau bagaimana hari esok. Kehidupan akan terus berjalan tanpa menunggu kata hadir dari kita"
"Banyak sekali perempuan Indonesia yang menderita karena mungkin masalah cowok atau bahkan hamil diluar nikah bahkan sampai bunuh diri. Kalau misal wanita Indonesia putus asa karena masalahnya. Maka sama saja kita membiarkan laki laki semena mena. Memang tidak semua laki laki sepeti itu. Maka dari itu kita buktikan kepada mereka dengan kita bangkit dan kita harus percaya satu. Usaha tidak akan pernah dihianati oleh hasil! Tetap semangat kita bisa!" Ucap Stela mendapatkan tepuk tangan meriah dari mereka termasuk dari Ivan dan Semua teman temannya beserta keluarganya.
Acara sudah selesai Stela mulai menandatangani tumpukan Novel dari para penggemarnya untuk ditandatangani. Bukan hanya itu dari mereka juga banyak sekali yang berpose dengan Stela.
Stela mulai merasakan kebahagiaannya kali ini. Kebahagiaan yang sangat besar. Dia belum pernah merasakan ini sebelumnya. Para penggemar Stela juga sangat antusias dengan ini. Tidak hanya dijual di toko buku offline saja namun diberbagai toko buku online juga ada.
Satu persatu orang disana mulai bubar dari sana. Stela lega seperti itukah rasanya? Itu sangat melelahkan.
"Nih, greentea" ucap Ivan sambil memberikan minuman kepada Stela. Stela menerimanya.
"Mama bangga sama kamu sayang" ucap Indra sambil tersenyum sangat lebar.
"Papa juga" sahut Andrian.
"Mama juga dong!" Ucap Ningsih tak mau kalah.
"Kita bangga!" Ucap Dimas menyatukan mereka.
"La, anak lo bisa gak gue asuh aja" ucap Aliza tiba tiba. Aliza mendorong kereta bayi milik Al dan Satria mendorong kereta bayi milik El.
"Iya, gue juga mau la!" Ucap Bulan sambil tertarik girang.