Thank You Dark Time

Nova Fatika Sari
Chapter #5

MALAM YANG PANJANG

Malam harinya Stela masih menunggu kedatangan suami yang tak kunjung datang. Sudah jam sepuluh malam namun belum ada tanda tanda Ivan datang. Hari ini juga melelahkan bagi Stela. Mulai dari beres beres rumah dan lainnya bahkan dia juga harus hemat mulai dari sekarang jika tidak uang yang bisa digunakan untuk empat bulan akan habis sebelum waktunya. 

Satu kerinduan muncul dalam hati Stela. Bahkan orang tua Stela tidak pernah menanyakan kabarnya. Orang tua Ivanlah yang sering menanyai kabarnya. Dia merasa benar benar kehilangan semua. 

"Gue sebenarnya capek sama semua ini!, tapi gue gak boleh egois sama bayi dalam kandungan gue. Bukan dia yang salah tapi gue!, gue terlalu bodoh jadi orang!" Ucapan Stela terhenti setelah mendengar satu nontifikasi dari whatsapp. Stela melihat itu pesan dari suaminya. 

Ivan.                                                                         Pergi k kmr, gue sm Vania!

Satu kekecewaan muncul dari hati Stela. Dengan berat hati Stela langsung bergegas menuju kamarnya. Dilihatnya dari balik pintu dua pasangan yang datang menuju ruang tamu di apartement milik Ivan. 

"Kamu kenapa si suka banget berantem sama Dio?" Tanya Vania sambil membersihkan luka yang ada diwajah Ivan. 

"Aku gak suka sama dia! Aw pelan pelan sayang!" Sesekali Ivan meringis karena luka pada sudut bibirnya yang terluka ditekan oleh Vania. 

"Lagian kamu sih! Suka banget berantem! Kalau kayak gini aku kan yang khawatir!" Sinis Vania dengan wajah gelisah karena terlalu khawatir akan kondisi Ivan.

Cup

Tiba tiba Ivan mencium pipi kanan Vania yang membuat Vania tidak bergerak dan terdapat rona merah pada pipi Vania karena malu. Tanpa disadari keduanya Stela masih memantau dia perlahan menutup pintu agar tidak terdengar. 

"Kenapa bengong?" Tanya Ivan dengan tersenyum smirk

"Kamu sih gimana kalau ada yang tau! Itu first kiss aku tau!" Kesal Vania karena melihat kelakuan manis dari sang pacar. Mereka Memang sama sama romantis dan bahkan keduanya chemistry

"Biar tambah romantis dikit kek!" Ivan berusaha membujuk Vania yang agak kesal dengannya. Lantaran Ivan merebut firstkissnya. 

"Kamu terlalu romantis tau, sudahlah udah malem juga aku pulang dulu ya!" Vania berpamitan jam juga sudah menunjukkan jam sepuluh lebih. 

"Aku anterin ya! Kamu kan cewek gak baik pulang malem malem sendirian!" Cegah Ivan. 

"No no no kamu masih sakit, mending kamudiem disini aja aku pesen taksi online okeh!" Tanpa menunggu jawaban sang pacar Vania langsung mengetikkan sesuatu pada ponselnya. 

"Pacar aku perhatian banget sih makin sayang deh!" Gurau Ivan. 

"Apaan sih gombal! Kamu mulai sekarang di apartement terus ya?" Tanya Vania pada Ivan. 

"Iya, biasa masalah sama keluarga mending disini, kenapa gak sabar ya bisa berdua sama aku suatu saat nanti?!" Gombal Ivan lagi. 

"Heh diem deh! Taksi aku udah ada jadi bye, jangan halu terus ntar miring!" Kekeh Vania sebelum pergi meninggalkan pintu apartement milik Ivan. Setelah Vania pergi Ivan langsung bergegas pergi menaruh p3knya di laci. Satu hal yang dilihat makanan masih ada dapur. 

Lihat selengkapnya