Terlihat jennie berjalan di sebuah lorong, dengan wajah tertunduk seakan malu, terlihat beberapa orang tersenyum kepadanya, terdengar dukungan semangat dari beberapa orang, dan munculah satu pria brengsek, pemabuk dan teman temanya, menghampiri jennie
James.
"Haiii jennie"
Sapa james dengan sempoyongan
Jennie mencoba menghindar namun terus di pojokan oleh mereka.
James.
"Haii, mau kemana tenanglah santai"
Jennie.
"Minggir, kalau engga aku teriak"
James.
"Coba teriak, paling pingsan"
Jennie.
"Dasar brengsek"
Seketika jennie menampar james, merasa emosi james coba membalas, namun terdengar teriakan seorang wanita, dengan gagah dia menghampiri james, dan langsung memukulnya
Rina.
"Gak kapok lu ya, sekali lagi gua liat lu ganggu jennie, abis lo semua"
Rinapun menarik jennie dan membawanya ke kelas.
Rina.
"Jen kan udah gua bilang, udah keluar ajah dari campus, pikirin ajah kesehatan elu"
Jennie.
"Heheh jennie khawatir yah, engga ah bosen di rumah, mending di sini bisa ketemu sama rina"
Rina.
"Dehh si bego, yaudahlah terserah lu, obat semuanya di bawa gak"
Jennie.
"Di bawa jennie sayang, protectip banget sih kamu, jadi makin sayang deh"
Rina.
"Yaudah, makan dulu yuk cari cafe, elu udah gak ada kelas kan"
Jennie.
"Gak ada, yukk"
Rina.
"Bawa bekel"
Jennie.
"Selalu"
Mereka berduapun makan di sebuah restoran, dan mereka mengobrol.
Jennie.
"Rin, aku kangen masakan mamah"
Rina.
"Ya nanti hari minggu kerumah gue ya, entar gua suruh mamah masak okey, sekarang abisiin terus langsung minum obat"
Jennie.
"Okeyy, lah kamu mau kemana"
Rina.
"Mau ngerokok dulu di luar, sebentar ya"
Terlihat dari luar rina memperhatikan jennie, seketika dia meneteskan air mata, serasa tidak terima, sahabt sejatinya tidak akan lama lagi hidup di dunia.
Rina.
"Jen, balik yuk"
Jennie.
"Lah kok balik sihh"
Rina.
"Gua harus kerja jen, besok kan kita ketemu lagi, entar malem sebelum tidur, aku vc ya"
Jennie.
"Janji kann"
Rina.