Thanks make me a live

fasya aditya
Chapter #3

Life list #3

Setelah beberapa hari kesenangan itu terus berlanjut.

Dan di hari ini adit harus menyaksikan betapa rentan hidup kekasihnya tercinta nya itu,seperti sebuah langit yang cerah dan tiba tiba muncul hujan yang lebat.

Di suatu tempat mereka berlima, Adit,Jennie,Mamat,Anton dan Rina,sedang bercanda berlari kesana kemari sembari bercanda menikmati senja yang sebentar lagi tertutup gelapnya malam.

Dan disitu juga tiba tiba jennie tiba tiba terjungkal dan tak sadarkan diri.


Adit.

"Mat main kejar kejaran yuk, kaya polisi polisian gitu"

Mamat.

"Apaaa kau ini umur sudah banyak masih ajah main mainan anak kecil, maluu"

Adit.

"Yailahh bilang ajah lu takut kan"

Mamat.

"Apanya yang di takutin cuman jadi polisi sama penjahat saja toh"

Adit.

"Ya terus kenapa nolak"

Mamat.

"Bukan begituu tapi...."

Anton.

"Alesan ajah lu bilang ajah takut, yaudah dit kita ajah berempat"

Adit.

"Nah ini baru temen gua"

Mamat.

"Heiii kauu ini anton, yasudah saya ikut, sudah jomblo, sama temen di tinggalin gak asik kalian"

Adit.

"Yaudah sini sini yukkk ikut, kita kocok dulu ya siapa yang jadi polisi sama penjahat nya"

Mamat.

"Yasudah lanjut"

Adit.

"Ya ini kan gua mau lanjut, jangan main potong ajah dong, jadi di tangan gua udah ada lima sobekan kertas, dan ada nomernya dari 1 sampai 5, nah urutan menjadi polisi dan penjahatnya ada di kertas yang gua pegang, ada 2penjahat 2polisi dan dua warga sipil okey"

Anton.

"Terus caranya gimana"

Adit.

"Nah kalau itu kan di sini ada 5 sobekan kertas , dan ada angka di dalamnya, silahkan ambil satu satu"


Dan semuapun sudah mengambil sobekan kertas itu satu satu.

Adit.

"Okey udah, di dalam sini ada beberpa kertas lagi bertuliskan polisi,penjahat dan warga sipil, beserta no nya, paham kan, gua kocok gua keluarin nih"

Mamat.

"Okey pelan pelan ya"

Anton.

"Okey siapa takut"


Dan si pengocokanpun dimulai.


Adit.

"Okey yang pertama, polisi dan nomornya adalah......3, silahkan di buka kertas no nya"

Rina.

"Yessss gua, akhirnya jadi polwan juga hehhee"

Mamat.

"Kalau polisinya kaya gini, gua kriminal tiap hari dehh"

Anton.

"Maksud lu apa"

Mamat.

"Ihh ihhh posesif sekali ya kau"

Adit.

"Okey, yang kedua, polisi juga,no nya 1"

Jennie.

"Yesss akuu"

Adit.

"Wow, polwan dua duanya nihh nton"

Anton.

"Udahlah dit gak usah di kocok lagi, yang jadi warga sipil mamat ajah"

Adit.

"Okey deall"

Mamat.

"Maksud kau apa heii"

Anton.

"Udah nurut ajah ahh"

Mamat.

"Okey"

Adit.

"Jadi, kasusnya adalah, si penjahat ini menembak warga sipil yang sedang berjalan, bukan karena ingin merampok tapi kesel ajah liat si warga sipil itu"

Mamat.

"Maksud kau apa"

Adit.

"Bercanda ahh, jadi setelah penembakan, kedua polwan ini mengejar penjahat tersebut, dan saling baku tembak"

Anton.

"Okey mulaii yuk"


Permainan dimulai, betapa bahagianya melihat mereka berlari kesana kemari sambil tertawa.


Senjapun hampir segera hilang, mereka beristirahat, terlihat, jennie begitu nyaman di pangkuan adit sambil melihat senja meredup.


Jennie.

"Makasih ya sayang, sudah rela memberi hari hari kamu buat ngebahagiin aku"

Adit.

"Gak perlu makasih, aku seneng kok selalu berada di sisi kamu, bisa ngelihat kamu tersenyum bahagia"

Jennie.

"Aku beruntung, di hari hari terakhir aku mungkin, bisa bahagia bareng kamu, bareng Rina,Anton,dan Mamat juga"

Adit.

"Jangan bilang seperti itu, aku yakin kok kamu pasti sembuh"


Setelah adit berucap sebingkai harapan,jennie pingsan tak sadarkan diri di pelukan adit.


Adit.

"Jenn, jennie, jenieee bangun jen, hari udah mau gelap jen"


Adit tersadar bahwa jennie tak sadarkan diri, dia mencoba membangunkanya, betapa sedihnya adit.

Mereka berempatpun panik dan menangis histeris melihat sahabatnya itu tak sadarkan diri.

Jenniepun di bawa ke rumahsakit, terlihat raut wajah panik di wajah mereka.


Dan datanglah, bu gina, pak hasan, dan ka mawar.


Bu gina.

"Rina, gimana keadaan jennie"

Rina.

"Masih belum tau bu, tunggu sebentar ya"

Pak hasan.

"Ini kalian siapa ya"

Rina.

"Oh ini sahabat sahabatnya jennie om"


Adit memberanikan diri memperkenalkan diri dan mengakui hubunganya dengan jennie.


Adit.

"Hallo om, bu, saya adit, saya sahabat,,,, ehhmm bukan, saya pacarnya jennie bu,om"

Pak hasan.

"Apaa, berani kamu pacarin anak saya, saya gak bakal setuju anak saya punya pacar kaya kamu, dan lagi, jennie lagi rapuh, dan kamu datang sebagai pacarnya, apa jaminan kamu, buat gak nyakitiin hatinya"

Rina.

"Om, udahh om, aditt itu,,"

Pak hasan.

"Udah rina, gak usah di belaiin, mending sekarang kalian bertiga pergi dari sini"

Anton.

Lihat selengkapnya