that moment when you realized you're (not) in love

kvease
Chapter #3

dua.

Matahari semakin memancarkan teriknya. Calyta melihat jam tangganya. Sudah dua setengah jam mereka berada di lapangan itu untuk mengikuti acara penyambutan dan segala arahannya. Untungnya, mereka diperbolehkan duduk, tidak berdiri seperti saat upacara bendera walaupun hanya beralaskan beton.

“Kenapa? Lapar?” tanya Osa ketika melihat Calyta gelisah selalu melihat jam tangannya sambil menepuk-nepuk perutnya.

“Iya, nih. Padahal tadi udah sarapan.”

Osa tersenyum. “Belum berubah ternyata.”

“Hm?” tanya Calyta karena sepertinya ia mendengar Osa mengucapkan sesuatu. Dengan masih tersenyum, Osa menggeleng.

Tak lama setelahnya, mereka mendapatkan arahan agar para murid masuk ke kelas mereka masing-masing.

“Oh tunggu… berarti kita sekelas ya, Sa?” tanya Calyta semangat.

Osa tersenyum melihat tingkah Calyta. “Cal… laper banget, ya? Sampai nggak fokus gitu.”

+++

Calyta masuk ke kelas dengan Osa mengikuti di belakangnya. Cewek dengan tinggi 160 cm itu berhenti sesaat, lalu menyapu kilat kelas itu dengan matanya. Tempat duduk sudah terisi semua. Ada yang sudah berdua, ada yang masih sendiri.

“Yah, Sa, kita nggak bisa sebangku kayaknya. Udah keisi semua.”

“Mmm… di bangku kedua gimana? Nanti gue bisa duduk di belakang lo.”

Calyta melihat ke arah bangku yang ditunjuk Osa. Dia melihat ada satu tas imut tanpa pemiliknya sudah tergeletak di situ. Calyta pun mengangguk.

Lihat selengkapnya