Bel istirahat berbunyi. Keempat kawan yang baru terbentuk itu memutuskan untuk makan di kantin. Sebelumnya mereka belum pernah jajan di kantin karena adanya peraturan, yaitu selama sebulan, murid baru harus membawa bekal. Dan makannya pun masih harus di dalam kelas. Terdengar aneh memang, tapi begitulah peraturannya.
“Kalian mau makan apa? Gue mau pesen mi yamin, nih. Ada yang mau nitip pesen nggak?”
“Gue mi ayam deh, Cal,” sahut Biru.
“Minumnya?” tanya Calyta.
“Nggak usah. Gue air putih aja,” jawab Biru. “Ren, tolong dong, satu itu di sebelah lo,” pinta Biru sambil menunjuk deretan air putih botol di samping Karen.
“Eh tunggu!” ucap Biru tiba-tiba saat Karen hendak mengambilkan satu botol yang diminta Biru.
Dengan segera, Biru mengambil satu sumpit di hadapannya. Dia pun berdeham, lalu memutarkan tangannya yang sedang memegang satu sumpit itu. “Swish and flick.”
“Wingardium leviosa,” ucap Calyta tiba-tiba dengan satu sumpit yang juga sudah ada di tangannya.
“Ohhh… Kenalin Ron Weasley,” ucap Biru kepada Calyta menyodorkan kepalan tangannya
Calyta pun membalas kepalan tangan Biru, “Yeah, Hermione Granger.”
Karen menggelengkan kepala melihat kedua temannya.
“Sa, ini Calyta aslinya emang gila gini, apa gara-gara ketularan Biru, sih?” tanya Karen yang hanya dibalas senyuman oleh Osa.
“Harpot novel pertama yang dibeliin nyokap gue,” info Biru tanpa ditanya.
“Oh? Sama, dong! Gue nggak nyangka lo suka baca novel, Ru.”
“Emang muka gua nggak ada tanda-tandanya apa?”